Direktur Riset Center of Perform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah Redjalam ikut menanggapi rencana Menteri BUMN Rini Soemarno merombak manajemen lima perusahaan plat merah itu.
Menurutnya, perombakan direksi BUMN menjelang pergantian menteri kabinet kerja dinilai dapat memberikan dampak buruk.
?Etisnya adalah di masa transisi tidak ada perubahan signifikan karena kekhawatiran membebani menteri yang akan melanjutkan,? ucapnya kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Baca Juga: Rini Soemarno Kembali Tunjuk Bachder Djohan Jadi Bos Sucofindo
Baca Juga: Jokowi Larang Menteri Rombak Bos BUMN, Tanda-Tanda Rini Soemarno...
Lanjutnya, ia mengaku khawatir jika perombakan tetap dilakukan di Piter khawatir jika perombakan tetap dilakukan, maka di periode berikutnya jajaran ini tak sejalan dengan visi misi menteri baru.
?Kalau tidak sesuai, ini akan sulit,? tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan dalam masa transisi ini bukan waktu yang tepat, terlebih periode kerja menteri kabinet Jokowi di periode 2014-2019 tinggal menghitung bulan.
"Tidak ada alasan mendesak untuk mengganti direksi BUMN. Jangan merusak tatanan tata kelola yanga sudah ada," tukasnya.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri untuk tidak mengeluarkan kebijakan atau merombak jajaran strategis hingga Oktober 2019.
"Para menteri diimbau untuk, diminta untuk tidak mengeluarkan kebijakan strategis dan juga penempatan atau penggantian jabatan-jabatan atau posisi tertentu. Dua hal itu," katanya kepada wartawan,
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil