Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggandeng Singapore Management University (SMU) dan Anchorage Indonesia untuk mengadakan pelatihan di bidang commodities and trade financing. Rencananya pelatihan ini akan dilaksanakan pada 18-21 September mendatang. Setiap sesinya akan diikuti oleh 30 peserta.?
Wakil Ketua Umum Kadin bidang Perdagangan Benny Soetrisno menyatakan, banyak SDM dalam negeri membutuhkan upgrade skill terkait pembiayaan ekspor dan impor. SMU sebagai sekolah terbaik nomor enam di Asia Pasifik diharapkan meningkatkan pengetahuan terkait teknik-teknik pembiayaan dan sebagainya, yang juga akan dilengkapi sertifikasi.?
"Pelatihan ini untuk memetakan titik lemah SDM kita terkait ekspor-impor. Seperti LPEI atau Kementerian Keuangan sangat erat mengenai LC atau perjanjian pembayaran, yang mana persyaratannya banyak sekali. Itu perlu knowledge terutama untuk financing perbankan yang cukup baik," kata dia belum lama ini.
Baca Juga: Kadin dan Perhumas Bersinergi Bangun Reputasi Indonesia di Mata Dunia
Dia menambahkan, "Kami berharap pengalaman Singapura sebagai financial hub di kawasan bisa memberikan mindset baru tentang bagaimana pembiayaan trade dilakukan tanpa mengesampingkan aspek prudent-nya (jaminan)."
Menurutnya, pengetahuan ekspor-impor perlu diperkuat, utamanya mengenai pembiayaan. Pasalnya banyak perdagangan internasional melibatkan perjanjian pembayaran yang persyaratannya cukup banyak.
Saat ini, lanjutnya, Kadin bersama pemerintah tengah memikirkan jalan keluar permasalahan dengan mengurangi defisit neraca berjalan.
"Bagaimana pun neraca perdagangan kita harus surplus karena sektor jasa selalu kurang, sementara Singapura sebaliknya, sektor jasanya selalu surplus. Dari hal ini kami akan coba bertukar knowledge (wawasan), khususnya di antara Indonesia dan Singapura," terangnya.
Senada dengan Benny, Direktur Anchorage Indonesia Budi Harsono Lim menilai keterlibatan SMU dinilai karena selain memiliki reputasi yang baik dalam bidang bisnis dan ekonomi, mereka juga memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai Indonesia.?
"Kami akan didukung oleh fasilitator-fasilitator yang bertaraf internasional. Tidak hanya mengenai prosedur perdagangan, nantinya program akan mengupas bahasan mengenai aspek fundamental dari ekspor-impor hingga jenis dan sumber fasilitas kredit dalam perdagangan," jelas Budi.?
Di tempat yang sama, Wakil Direktur Pengembangan Bisnis SMU Cary Chan menyampaikan bahwa pihaknya akan terlibat langsung dalam sertifikasi peserta program tersebut.
"Sertifikasi untuk pelatihan commodities and trade finance ini akan diakui dan dikeluarkan universitas kami," pungkas dia.
Baca Juga: Saat 2 Alibaba Netpreneurs Berkolaborasi Wujudkan Logistik 4.0 di Indonesia
Kadin belakangan aktif melakukan pelatihan SDM dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak. Sebelumnya, Alibaba Business School, lini pendidikan Alibaba Group, dan Kadin menyelesaikan program 'Alibaba Netpreneur Training Indonesia' angkatan I yang digelar di Hangzhou, Tiongkok, 29 Juli-7 Agustus 2019.
Program ini bertujuan untuk membekali para pengusaha dan eksekutif Indonesia, baik dari bisnis konvensional dan digital, untuk mentransformasi bisnis mereka agar dapat bersaing dan mendorong ekonomi negara di era digital. Di program ini terbentuk tiga kemitraan strategis antara para Netpreneurs (peserta dan lulusan program) guna mempercepat transformasi digital serta pertumbuhan inklusif domestik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti