Pamerindo Indonesia akan menggelar Pameran Electric dan Power Indonesia 2019, 11-14 September 2019, di JIExpo Kemayoran. Kegiatan yang digelar bersamaan dengan Conference of Asean Federation Engineering Organization atau CAFEO yang diadakan oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII)?itu menjadi salah satu upaya mendukung pemerintah mencapai target program elektrifikasi di Indonesia.
Demikian diungkapkan Ben Wong, Managing Director Pamerindo lndonesia, sebagai penyelenggara pameran. Menurutnya, pameran inidapat mempromosikan dan memperluas peran dan efektivitas sektor swasta dalam melistriki seluruh nusantara dan untuk meningkatkan efisiensi pemakaian listrik serfa bahan baku.?
Berbagai penyedia dan pembangkit listrik terkemuka dari sektor industri serta energi terbarukan akan berpartisipasi dalam pameran ketenagalistrikan terbesar di Asia Tenggara ini.
"Alternatif sumber energi juga perlu dipikirkan sehingga kita tidak perlu khawatir kekurangan energi," kata Ben saat konferensi pers, Selasa (27/8/2019).
Baca Juga: Jalan Keluar Tekan Impor BBM: Kendaraan Listrik hingga EBT
Pameran tersebut nantinya akan diikuti oleh lebih dari 900 perusahaan dari 39 negara, baik lokal maupun luar negeri, termasuk tujuh pavilion, seperti China, Jerman, Korea-KEMC, Korea-KOEMA, Singapura, Taiwan (TEEMA), dan Turki, akan bereksebisi dalam pameran di area seluas kurang lebih 18.000 sqm.
Selain itu, juga akan hadir merek-merek terkemuka memberi ragam pilihan untuk melengkapi kebutuhan para pemangku kepentingan akan industri elektrik, energi baru dan terbarukan.
Beberapa nama penyedia kebutuhan industri sektoral terkemuka kembali hadir meramaikan pameran, antara lain Schneider Electric lndonesia, Voksel Electric, ABB, Altrak 1978, Chint lndonesia, Guna Elektro, Himel, KMI Wire, Legrand, MTU, Siemens, Sahabat lndonesia, Tekhnik Unggul Listrindo, Pura Mayungan, dan masih banyak lagi.
Eddie Widiono, Pendiri dan Ketua Prakarsa Jaringan Cerdas lndonesia, mengatakan, otomatisasi dan digitalisasi energi menjadi kebutuhan mutlak pada saat ini agar dapat meningkatkan efisiensi konsumsi listrik dan bahan baku. Ini dapat dilakukan misalnya dengan membuat data profil pelanggan sehingga penyedia listrik menyesuaikan kapasitas operasional pembangkit listrik mereka sesuai dengan waktu pemakaian pelanggan.
Pada kesempatan yang sama, Schneider Electric Indonesia dan Voksel Electrik, dua di antara peserta pameran Electric and Power lndonesia 2019 mendatang, turut menyampaikan dukungannya.
Menurut Xavier Denoly, Country President Schneider Electric lndonesia, dunia berubah dengan cepat, dan saat ini kita menghadapi perubahan tektonik dalam transisi energi dan revolusi industri. Menjawab tantangan perubahan iklim dan keberlanjutan energi, Schneider menyediakan digital energl sebagai solusi dan otomatisasi untuk efisiensi konsumsi energi dan bahan baku serta energi yang berkelanjutan.
Selain itu, Xavier juga menegaskan bahwa keberlanjutan yang dimaksud oleh Schneider di sini memiliki cakupan yang luas, termasuk dekarbonisasi.
Sementara Direktur Voksel Electric, Rudy Yuliarko menyatakan bahwa sebagai produsen kabel terkemuka yang mengkhususkan diri dalam produksi kabel listrik, telekomunikasi dan fiber optik, sepenuhnya mendukung transisi energi fosil ke energi terbarukan yang lebih berkeberlanjutan melalui komitmen perusahaan dalam mencegah pencemaran lingkungan dan meningkatkan keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja.
Baca Juga: Janji Jonan: Akhir 2020, Indonesia Merdeka Listrik
Presiden Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Ketua Umum The Asean Federation of Engineering Organizations (AFEO) Heru Dewanto mengatakan bahwa setiap tantangan dapat disiasati dengan adanya kolaborasi banyak pihak, peningkatan sumber daya manusia (SDM), dan pemanfaatan teknologi.
CAFEO37 akan menghadirkan Indonesian Engineering Exhibition yang menyajikan pencapaian Indonesia dalam solusi teknik dan konferensi dua hari tentang rekayasa untuk pembangunan berkelanjutan.
Pameran Electric and Power Indonesia 2019 didukung oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal lndonesia (AKLI), Agosiasi Industri Perlampuan Listrik lndonesia (Aperlindo), Asosiasi Pabrik Kabel Listrik lndonesia (Apkabel), Asosiasi Perusahaan Teknik Mekanikal dan Elektrikal (Aptek), Asosiasi Perusahaan Peralatan Listrik Indonesia (APPU), Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJU), dan Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: