Dalam Tiga Tahun, Qlue Terima 1,5 Juta Laporan Masyarakat di 15 Kota
Qlue, memaksimalkan pengolahan dan analisis data dalam pemanfaatan solusi smart city untuk meningkatkan layanan dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Dalam tiga tahun masyarakat telah melaporkan lebih dari 1,5 juta laporan dan telah memberikan dampak positif di lingkungan.
Demikian ungkap Founder dan CEO Qlue Rama Raditya dalam acara Indonesia Lokadata Conference (ILOC) 2019 yang bertajuk ?Smart City, Smart Data Analysis?, Jakarta, Jumat (30/8/2019). Dalam diskusi panel tersebut, Rama berbincang bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Padang Panjang Fadly Amran, Kepala Bappenas Danang Rizki Ginanjar, dan Researcher Open Government Partnership Indonesia Ahmad Faisol.
Baca Juga: Pemkot Kupang Manfaatkan Qlue untuk Menuju Smart City
Rama mengungkapkan, Qlue telah menerima lebih dari 1,5 juta laporan masyarakat di 15 kota melalui aplikasi Qlue, serta mendeteksi lebih dari 5,5 juta objek mulai dari kendaraan hingga orang melalui computer vision QlueVision, dan mengintegrasikan lebih dari 1.500 jenis data dalam QlueDashboard dalam tiga tahun terakhir.
"Data-data ini telah memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan korporasi multi industri mulai dari mengurangi titik banjir dari 8.000 menjadi 450 titik pada 2017 lalu dengan memanfaatkan data laporan warga hingga mengurangi biaya operasional perusahaan hingga 50% melalui peningkatan produktivitas dan akuntabilitas setiap karyawan,? kata Rama.
Rama menambahkan, dalam tiga tahun, Qlue bersama Pemprov DKI Jakarta telah membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah hingga 87%. Pada semester pertama 2019, Qlue menerima 58.762 laporan dengan 91% laporan ditindaklanjuti oleh Pemprov DKI Jakarta.
Baca Juga: Qlue Fokus Tawarkan Konsep Smart City ke Sektor Korporasi, Tertarik?
"Tiga masalah utama yang saat ini masih dihadapi oleh masyarakat Jakarta adalah sampah liar, iklan liar, dan parkir liar dengan kontribusi sebesar 54%. Keseluruhan data tersebut dapat dimanfaatkan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk pengelolaan kota cerdas berkelanjutan dengan melakukan visualisasi data dan informasi yang penting bagi masyarakat, mulai dari data sebaran penyakit dan pencegahannya, hingga pemetaan wilayah kriminalitas di DKI Jakarta," jelas Rama.
ILOC 2019 dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, membahas mengenai isu-isu strategis dalam wacana data: bagaimana data digunakan untuk mengambil keputusan atau dalam merumuskan kebijakan. ILOC merupakan konferensi tahunan yang dihelat oleh Lokadata dan Beritagar.id, bekerja sama dengan Kementerian PPN/Bappenas dan Kantor Staf Presiden (KSP).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: