Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Itelijen AS Pernah Pakai Burung dalam Operasi Mata-Mata, Bagaimana Caranya?

        Itelijen AS Pernah Pakai Burung dalam Operasi Mata-Mata, Bagaimana Caranya? Kredit Foto: (Foto/Wikipedia Commons)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) membeberkan rincian misi rahasia mata-mata dengan memakai burung merpati selama Perang Dingin dengan Uni Soviet. File-file itu mengungkapkan bagaimana merpati dilatih untuk misi memotret situs sensitif di dalam Uni Soviet.

        File yang dirilis juga mengungkapkan bagaimana gagak digunakan untuk menjatuhkan perangkat penyadap di kusen jendela dan lumba-lumba dilatih untuk misi bawah air.?CIA percaya bahwa hewan dapat memenuhi tugas unik untuk operasi rahasi agensi. Di dalam markas CIA di Langley, Virginia, AS ada sebuah museum, yang sayangnya tertutup bagi masyarakat umum.

        Laporan dari BBC Gordon Corera selama kunjungan untuk mewawancarai direktur CIA melihat sesuatu yang tidak biasa di antara semua perangkat yang mengganggu dan alat mata-mata. Alaty itu adalah merpati dengan kamera diikat padanya.

        Operasi yang terjadi sekitar tahun 1970-an diberi nama sandi Tacana dan mengeksplorasi penggunaan merpati dengan kamera kecil untuk mengambil foto secara otomatis, demikian ditunjukkan oleh file-file yang baru dirilis. Ia mengambil keuntungan dari kenyataan bahwa merpati memiliki kemampuan yang luar biasa. Mereka dapat dikerahkan ke suatu tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya dan masih menemukan jalan untuk pulang.

        Menggunakan seekor burung merpati untuk komunikasi sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, namun dalam Perang Dunia Pertama mereka mulai digunakan untuk pengumpulan informasi intelijen. Dalam Perang Dunia Kedua, cabang intelijen Inggris yang sedikit diketahui MI14 menggunakan Secret Pigeon Service yang menggunakan burung dalam sebuah wadah dengan parasut di atas negara Eropa.?

        Lebih dari 1.000 merpati kembali dengan pesan termasuk rincian situs peluncuran roket V1 dan stasiun radar Jerman. Satu pesan dari kelompok perlawanan bernama Leopold Vindictive menghasilkan laporan intelijen setebal 12 halaman yang dikirim langsung ke Perdana Menteri Inggris saat itu Winston Churchill.

        Baca Juga:?Intelejen Australia Tuding China Retas Siber Parlemennya

        Perang, Sub-Komite Pigeon khusus dari Komite Intelijen Gabungan Inggris ditutup. Namun CIA mengambil alih dalam mengeksploitasi merpati. Operasi Tacana tumbuh dari pekerjaan yang dilakukan pada 1960-an yang melihat kegunaan untuk hewan yang berbeda. File-file itu mengungkapkan bahwa CIA melatih gagak untuk mengirim dan mengambil benda-benda kecil hingga 40 gram dari jendela gedung-gedung yang tidak bisa diakses.

        Laser merah dipakai untuk menandai target dan lampu khusus akan menarik burung itu kembali. Pada satu kesempatan di Eropa, CIA secara diam-diam mengirimkan perangkat penguping burung ke jendela.

        CIA juga melihat bagaimana burung yang bermigrasi dapat digunakan untuk menempatkan sensor untuk mendeteksi apakah Uni Soviet telah menguji senjata kimia. Tampaknya juga ada uji coba beberapa jenis stimulasi otak listrik untuk memandu anjing dari jarak jauh, meskipun banyak detail masih diklasifikasikan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Bagikan Artikel: