Sepanjang hari Minggu (22/9) warga Kota Jambi tidak melihat sinar matahari karena terhalang kabut asap yang kian pekat di langit kota itu dan sejumlah warga menyebut kali ini melebihi dari fenomena serupa tahun 2015.
Baca Juga: Dampak Asap Karhutla, 4 Pesawat Ini Tunda Pendaratan di Pekanbaru
"Saya bisa pastikan mungkin kabut asap yang terjadi Minggu ini lebih parah dari fenomena kabut asap tahun 2015. Saya kira ini lebih pekat dari dulu," kata Hendra, salah seorang warga Jambi yang juga ASN di kota itu.
Sudah beberapa hari ini, tidak ada terik matahari menerpa bumi Kota Jambi yang diganti dengan asap berwarna abu-abu di jalanan.
Bahkan sejak pukul 15.00 WIB hingga sore hari, langit Jambi berubah menjadi kuning akibat kabut asap itu.
Hal sama juga diungkapkan beberapa warga lainnya yang mengaku suasana Minggu sudah mirip dengan kejadian kabut asap pada tahun 2015 lalu.
"Ya hampir mirip, bahkan di daerah Kumpeh Muarojambi , Sabtu kemarin langit di sana sampai memerah, dan kendaraan harus menggunakan lampu besar," kata Nana, warga Kota Jambi lainnya.
Jembatan untuk pejalan kaki yang merupakan ikon Kota Jambi tersebut nyaris tak terlihat mata saat dilihat dari dekat Pasar Angso Duo Kota Jambi karena tebalnya kabut asap.
"Mungkin ini kabut asap paling pekat dalam beberapa hari terakhir ini di Kota Jambi, langit juga menguning. Saya berharap besok tidak lebih parah dan segera turun hujan," kata Hendra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat