Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        3 Mahasiswa Masih Dirawat Akibat Hantaman Benda Tumpul

        3 Mahasiswa Masih Dirawat Akibat Hantaman Benda Tumpul Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebanyak tiga mahasiswa harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) karena jadi korban kericuhan saat demo di sekitaran Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa 24 September 2019. Mereka harus menjalani perawatan karena mengalami trauma tumpul.

        "Yang kita temui trauma tumpul," ujar Direktur Rumah Sakit Pusat Petamina (RSPP) Kurniawan Iskandar di kantornya, Rabu (25/9/2019).

        Baca Juga: Siang Ini, Ribuan Mahasiswa Kembali Geruduk DPR, Kecam Tindakan Represif Polisi

        Baca Juga: Kepala Retak Saat Demo di DPR, Mahasiswa Al Azhar Tidak Meninggal

        Jurnal Umsu menjelaskan, trauma tumpul merupakan suatu keadaan yang disebabkan karena kekerasan mekanik dari benda tumpul seperti batu, kayu, martil dan kepalan tangan terhadap jaringan tubuh yang mengakibatkan luka, cedera atau trauma.

        Kurniawan menjelaskan, korban pertama mengalami trauma tumpul karena kompresi tulang kepala di daerah parietal kanan. Korban kedua cedera tulang belakang dan korban ketiga luka di kepala.

        Meski demikian, Kurniawan mengaku belum bisa memastikan penyebab trauma tumpul yang dialami ketiganya.

        "Kita tidak bisa kita tentukan, ini trauma tajam atau trauma tumpul begitu ya," ucapnya

        Ketiga korban semuanya laki-laki. Namun pihaknya enggan membeberkan lebih rinci terkait identitas ketiganya.

        "Kami belum bisa beri informasi nama, kami harus izin keluarga," ucapnya.

        Sebanyak 254 mahasiswa menjalani perawatan di rumah sakit pasca-bentrokan yang terjadi saat demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat. Ratusan mahasiswa dirawat di beberapa rumah sakit di Jakarta. Dari angka tersebut, 11 di antaranya harus dirawat inap.

        Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy mengatakan, kebanyakan korban dirawat karena menghirup gas air mata. Namun pihaknya akan terus mendalami penyebab lainnya.

        Selain mahasiswa, 39 polisi juga dirawat akibat kericuhan."Ada petugas polisi sebanyak 39 orang yang alami ada yang terkena batu, tangannya patah dan sebagainya, sekarang dirawat inap," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: