Habis 'Paksa' CEO Mundur, Investor Utama Startup Ini Niat Kucurkan Dana Hingga . . . .
SoftBank Group Corp berencana mengucurkan dana tambahan US$1 miliar (sekitar Rp14,2 triliun) ke WeWork dengan perubahan isi sertifikat perjanjian yang dibahas sebelum merosotnya valuasi perusahaan menunda IPO startup itu, menurut Financial Times (FT).
Rencana tersebut akan meningkatkan nilai investasi perusahaan konglomerasi Jepang yang awalnya berada di angka US$1,5 miliar (sekitar Rp21,2 triliun) sebagai bagian dari perjanjian. WeWork memperoleh ahk untuk menerima uang pada April tahun depan dengan imbalan saham biasa Kelas A.
Sayangnya WeWork menolak berkomentar atas kabar itu. Sementara SoftBank belum memberikan jawaban atas permintaan komentar, menurut Reuters, dilansir Kamis (26/9/2019).
Baca Juga: Resmi! Bos Startup Ini Mundur Karena Paksaan Investor Utama, yakni . . . .
SoftBank dan Vision Fund yang didukung oleh Arab Saudi merupakan investor utama WeWork. Perusahaan telah menyalurkan lebih dari US$10 miliar, termasuk US$1,5 miliar yang dijanjikan.
Potensi investasi baru SoftBank berpeluang membuka lebih banyak opsi pembiayaan untuk WeWork yang sedang berencana meminjam US$3 miliar-US$4 miliar dari konsorsium bank guna meningkatkan modal tambahan.
Mengutip keterangan narasumber FT, ?kesepakatan baru akan mengurangi harga per saham WeWork yang diakuisisi oleh SoftBank. Namun, belum diketahui apakah negosiasi ulang akan memengaruhi penilaian SoftBank atau tidak.?
SoftBank berinvestasi di perusahaan induk We Work, We Company pada valuasi US$47 miliar pada Januari. Namun, keraguan investor menyebabkan potensi penilaian IPO turun mencapai US$10 miliar awal bulan ini.
WeWork menunda IPO minggu lalu, setelahnya, Adam Neumann mengundurkan diri sebagai CEO, melepaskan mayoritas dari kontrol votingnya setelah berdiskusi dengan SoftBank dan pemegang saham lain.
WeWork menunjuk dua orang dalam sebagai co-CEO dan mengatakan Neumann akan tetap berada di dewan sebagai ketua non-eksekutif. We Company mengatakan sedang mencari waktu optimal untuk IPO.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: