Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lagi, Massa Aksi Kembali Disambut Kawat Berduri

        Lagi, Massa Aksi Kembali Disambut Kawat Berduri Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seolah menyambut para peserta aksi, kawat berduri terpasang rapi di area Taman Pandang, depan Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (28/9/2019). Bahkan, sekitar 16 ribu aparat dari TNI-Polri juga diturunkan untuk mengawal area demonstrasi.

        Mereka juga sudah melakukan apel persiapan pengamanan demo yang dilakukan elemen ormas Islam bertajuk 'Aksi Mujahid 212 Selamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)'.

        Saat ini jalanan menuju Gedung Istana Kepresidenan, Jakarta itu sudah tertutup. Ratusan massa terpantau tertahan di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat.

        Baca Juga: Banyak Banget! Aksi Mujahid 212 Disambut Puluhan Ribu Aparat

        Sementara itu, baik di Jalan Medan Merdeka Utara dan Jalan Veteran juga sudah ditutup. Arena menuju kantor Presiden Jokowi juga sudah diseterilisasi.

        Sebelumnya, para massa yang membawa kendaraan motor memarkirkan kendaraan roda duanya di parkiran IRTI Monas, Jakata. Massa yang membawa serta bendera Tauhid itu tampak masih berkumpul di sana sebelum berjalan kaki menuju ke Istana.

        Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI ini akan menyampaikan sejumlah orasinya kepada pemerintah. Pertama, mengecam tindakan represif polisi saat mengawal jalannya aksi mahasiswa dan pelajar yang menolak UU KPK dan RKUHP.

        Kedua, munculnya aksi para pelajar sebagai sebuah fenomena yang sebelumnya tidak pernah terjadi dalam ekskalasi politik di negeri ini. Aksi yang berlangsung spontan dan tanpa komando yang jelas ini pun berakhir ricuh dan diamankannya ratusan pelajar oleh pihak aparat.

        Ketiga, kerusuhan di Wamena, Papua, dengan korban puluhan jiwa dan eksodus warga pendatang keluar dari wilayah tersebut.

        Keempat, bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tidak tertangani dengan cepat dan tepat oleh Pemerintah, telah menyebabkan ratusan ribu warga terkena pekatnya asap dan menderita sakit infeksi pernapasan (ISPA). Bencana asap juga telah merenggut korban jiwa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: