Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Banyak Bicara Soal Demo Mahasiswa, Wiranto Miliki Karier Cemerlang dan Segudang Harta

        Banyak Bicara Soal Demo Mahasiswa, Wiranto Miliki Karier Cemerlang dan Segudang Harta Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto banyak angkat suara terkait demo mahasiswa yang belakangan ini marak terjadi. Ia mengungkapkan, demo tersebut akan terus berlangsung hingga hari ini (1/10/2019).

        Sebagai tokoh politik dan militer Indonesia, Wiranto mengungkapkan bahwa pihaknya akan semakin memperketat pengamanan demonstrasi. Namun, ia membantah apabila banyak masyarakat yang mengatakan, pemerintah anti demokrasi.

        Pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia ke-20 ini menjelaskan bahwa pemerintah pada dasarnya hanya menghindari kerusuhan. Bukan anti demokrasi, pemerintah hanya anti kerusuhan.

        Baca Juga: Wiranto: Aparat Tidak Anti Demokrasi, Cuma Anti...

        Terlepas dari banyaknya ungkapan Wiranto soal aksi pelajar dan mahasiswa, pria kelahiran 4 April 1947 ini telah lama terjun di dunia militer dan politik. Wiranto pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto tahun 1987-1991. Setelah sebagai ajudan presiden, karier militer Wiranto semakin menanjak ketika ditunjuk sebagai Kepala Staf Kodam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad, dan KASAD.

        Selepas KASAD, ia ditunjuk Presiden Soeharto menjadi Panglima ABRI (sekarang Panglima TNI) pada Maret 1998.

        Selain berjaya di dunia militer, kariernya di dunia politik tak kalah bersinar. Ia diangkat menjadi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan di bawah kepemimpinan Abdurrahman Wahid. Namun, ia mengundurkan diri melalui Surat Resmi.

        Selanjutnya, ia juga pernah mencalonkan diri sebagai presiden RI di tahun 2004. Ia maju sebagai kandidat usai berhasil memenangkan konvensi Partai Golkar atas Ketua Umum Partai Golkar saat itu, Ir. Akbar Tandjung.

        Baca Juga: Wiranto: Enggak Ada Maksud Polisi Membunuh Masyarakat

        Namun, ia bersama pasangannya, Salahuddin Wahid harus gagal menjadi presiden Ri karena hanya menempati posisi ketiga dari hasil suara pemilu kala itu.

        Tak pantang menyerah, Wiranto kembali mencalonkan dirinya untuk merebut tahta sebagai pemimpin negara. Namun, di tahun 2009, ia maju sebagai calon presiden mendampingi Jusuf Kalla, calon presiden dari partai Golkar. Sayangnya, usaha tersebut berbuah kegagalan.

        Apabila melihat sepak terjang Wiranto yang cemerlang, bukan sesuatu yang mustahil jika hidup pria peraih gelar Doktor bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tahun 2012 ini memiliki segudang harta.

        Baca Juga: Miliki Harta Rp470 Miliar, Aset Wiranto Bejibun!

        Berdasarkan data dari LHKPN tahun 2016, Wiranto tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp470 miliar. Harta-hartanya tersebut terdiri dari beberapa aset mewah berupa 22 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di berbagai kota, 12 kendaraan (10 roda empat, dan 2 roda dua), serta perkebunan seluas 22.718 m2.

        Tak hanya sampai di situ, Wiranto juga menabur uangnya dalam bentuk investasi logam mulia dan barang antik yang mencapai nilai Rp10,5 miliar, ada pula surat berharga setotal Rp15,56 miliar, dan yang terakhir, Wiranto menyimpan uang dalam bentuk giro sejumlah Rp9,1 miliar dan US$625 atau sekitar Rp9 juta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Clara Aprilia Sukandar
        Editor: Clara Aprilia Sukandar

        Bagikan Artikel: