Ketua MPR sementara Abdul Wahab Dalimunthe mengingatkan kepada 10 Pimpinan MPR definitif untuk tetap bekerja secara amanah, agar jangan sampai terlibat kasus korupsi dan diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pesan ini disampaikan Abdul Wahab sebelum menyerahkan palu sidang dan memoriam MPR periode 2014-2019, lewat pantun. Dia juga meminta maaf jika ada salah kata.
"Pimpinan sementara ini berakhir dengan ucapan selamat, oleh karena itu dalam kesempatan ini saya menyampaikan, 'kalau ada kaca yang pecah, jangan disimpan di dalam laci, kalau ada kata-kata kami yang salah jangan simpan dalam hati," kata Abdul Wahab dalam Rapat Paripurna MPR di Ruang Rapat Paripurna MPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019) malam.
Baca Juga: Ngaku Hubungi Megawati Soal Pucuk MPR, Prabowo Melunak?
Baca Juga: Jokowi Disebut Tak Bakal Terbitkan Perppu KPK, Istana Bungkam!
"Jalan-jalan ke kota Jember, jangan lupa membeli semangka, kalau anda terpilih jadi Pimpinan MPR jangan sampai diperika KPK," ucal Abdul Wahab disambut senyuman dan standing applause.
Sebelumnya, Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali memimpin pengambilan sumpah dan janji jabatan terhadap 10 Pimpinan MPR.
"Bagi saudara seluruhnya, Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya, akan memenuhi kewajiban saya," kata Hatta mengawali pembacaan sumpah dan janji.
"Bagi saudara yang diangkat sebagai ketua, sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat," ujarnya lalu diikuti Bamsoet.
"Bagi saudara yang diangkat sebagai wakil ketua, sebagai wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat," katanya diikuti 9 Wakil Ketua MPR.
"Bagi saudra seluruhnya, dengan sebaik baiknya dan seadil adilnya bahwa saya akan memegang teguh pancasila dan menegakkan UUD negara Rapublik Indonesia tahun 1945. Serta peraturan perundang-undangan Bhawa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi serta berbakti kepada bangsa dan negara," tuturnya diikuti 10 Pimpinan.
"Bahwa saya, akan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional, demi kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia," tutup Hatta diikuti 10 Pimpinan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil