Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Buset!! Saat Pelantikan Jokowi, Sepertiga Wilayah di Indonesia Berpotensi Terjadi Demonstrasi

        Buset!! Saat Pelantikan Jokowi, Sepertiga Wilayah di Indonesia Berpotensi Terjadi Demonstrasi Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan sekitar sepertiga wilayah Indonesia berpotensi terjadi aksi demonstrasi menjelang pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

        Ia pun mengaku telah memanggil seluruh Pangdam yang ada di Tanah Air. Menurutnya, dalam pertemuan itu, ia dan jajarannya telah memetakan potensi terjadinya aksi demonstrasi tersebut. Namun, ia tak merinci lokasi mana saja.

        "Maksudnya 30 persen itu estimasi (terjadinya demonstrasi)," katanya kepada wartawan, di Mabes AD, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2019).

        Baca Juga: Jika Jokowi Gak Respons, Siap-Siap, Ini Ancaman Mahasiswa

        Baca Juga: Mahasiswa Bakal Geruduk DPR Saat Pelantikan Jokowi, Bamsoet Cuma BIlang..

        Lebih lanjut, ia mengatakan TNI AD siap mengamankan rencana demonstrasi di 30 persen wilayah Indonesia.

        Salah satunya, ia mengaku TNI menyiapkan prajurit yang wilayahnya tidak terjadi demonstrasi, disiagakan ke daerah yang bakal terjadi unjuk rasa.

        "Jadi setelah diinventarisasi tadi, kami semakin tahu. Sebenarnya yang difokuskan untuk daerah ini saja. Kami sudah bersama staf umum merencanakan, siapkan di titik yang tidak rawan, untuk menyiapkan pasukan-pasukan. Jadi apabila dibutuhkan, bisa kami gerakkan ke titik yang menjadi pusat tadi," lanjut dia.

        Ia menambahkan, bahwa prajurit TNI di tingkat bawah juga akan dibekali cara menangani demonstrasi yang baik guna memastikan kondusifitas saat pelaksanaan pelantikan Kepala Negara.

        "Termasuk bagaimana bertindak, apabila kami mendapatkan pesanan atau informasi yang kira-kira kalau di jajaran bawah tidak tahu, mungkin bisa dianggap benar. Kalau itu dianggap benar itu bisa menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: