Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mata Uang Libra Ditolak di Beberapa Negara, Alasannya. . .

        Mata Uang Libra Ditolak di Beberapa Negara, Alasannya. . . Kredit Foto: Foto/istimewa
        Warta Ekonomi, London -

        Mata uang kripto Libra yang dikeluarkan Facebook ditolak dari negara-negara maju anggota kelompok G7. Hal tersebut dikarenakan Libra dianggap sebagai mata uang yang tidak aman. G7 juga menganggap, negara ekonomi besar dunia juga memperingatkan mata uang digital seperti Libra bisa membahayakan sistem keuangan global.?

        Hal tersebut memperlihatkan Libra sepertinya tidak akan mendapatkan persetujuan dari otoritas keuangan. Kekhawatiran berlebihan terhadap Libra membuat G7 menyusun tim gugus tugas yang terdiri dari para pejabat bank sentral seperti Badan Moneter Internasional (IMF) dan Badan Stabilitas Keuangan (FSB) yang mengordinasi aturan ekonomi G20.

        ?G7 percaya bahwa tidak ada proyek mata uang digital hingga operasinya mendapatkan kepastian hukum karena terdapat tantangan dan risiko yang dihadapi,? demikian keterangan laporan tersebut, dilansir BBC. Mereka juga meragukan jaminan Libra mendapatkan dukungan dari bank sentral dan pemerintah.

        Baca Juga: Hanya Dua di Dunia, Bayi di Rusia Terlahir Tanpa Bola Mata tapi Selalu Tersenyum

        Pada laporan terpisah oleh FSB, mereka memperingati mata uang Libra bisa menganggu regulasi keuangan.?

        ?Perlunya tantangan Libra harus dinilai dan dibahas menjadi masalah yang diprioritaskan,?kata Ketua FSB Randal Quarles dalam suratnya kepada para menteri keuangan G20. FSB kini bekerja sama dengan para pejabat di seluruh dunia untuk mengidentifikasi kesenjangan aturan.

        Media sosial Facebook telah memperingatkan tentang kemungkinan penundaan peluncuran Libra menyusul banyak perlawanan dan penentangan dari berbagai pihak. Tidak hanya Libra yang mendapatkan kritik dan ketakutan berlebihan. JPM Coin yang dikeluarkan JP Morgan juga mendapatkan kritik dan perlawanan dari banyak lembaga keuangan pemerintah.

        Libra Terguncang?

        Peringatan dari G7 itu hanya beberapa hari setelah lembaga pembayaran raksasa seperti Mastercard dan Visa menarik diri dari proyek Libra. Itu dikarenakan adanya ketidakpastian mengenai aturan. Stripe, eBay dan PayPal juga menarik diri dari skema tersebut. Namun, Libra masih didukung penuh oleh Uber dan Lyft.

        PayPal merupakan perusahaan besar yang pertama kali menyatakan diri dari Libra Association. Paypal sendiri menyatakan mereka akan fokus pada bisnis utamanya sendiri.?

        ?Kita masih mendukung aspirasi Libra dan melihat dialog berlanjut untuk bekerja sama di masa mendatang,? demikian keterangan resmi PayPal dilansir Reuters.

        Sebagai respons atas keluarnya PayPal, Libra Association berbasis di Jenewa menyatakan mereka mengetahui tantangan dan upaya untuk merekonfigurasi sistem keuangan.?

        ?Upaya rekonfigurasi sistem keuangan akan sulit. Komitmen untuk misi ini sangat penting bagi kita dibandingkan lainnya,? demikian keterangan Libra Association.

        Terkait dampak kehilangan Visa dan Mastercard dalam Libra Association belum bisa dianalisis lebih lanjut. Dua perusahaan itu memegang duopoli penguasaan kartu kredit dan debit di Amerika Serikat dan Eropa. Kedua perusahaan itu juga menjadi jalan bagi perkembangan sistem pembayaran di negara berkembang.?

        Diketahui awalnya saat Visa dan Mastercard bergabung, Facebook bisa mengakses jaringan kedua perusahaan tersebut dan mengizinkan penggunanya mengubah mata uang tradisional menjadi Libra. Tekanan politik yang kuat terhadap Facebook seperti menjadi alasan Visa dan Mastercard keluar dari aliansi Libra.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: