Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dinilai Kontroversial, Milenial Bandung Tolak Kehadiran Eks Pentolan KPK

        Dinilai Kontroversial, Milenial Bandung Tolak Kehadiran Eks Pentolan KPK Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Kolaborasi milenial Kota Bandung tolak kehadiran mantan Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua di Kota Bandung. Dasar dari penolakan tersebut lantaran Abdullah Hehamahua adalah tokoh yang kontroversial.

        "Banyak pernyataan Abdullah Hehamahua yang kontroversial dan cenderung memprovokasi. Abdullah juga pernah memimpin aksi unjuk rasa gugatan Pemilihan Presiden (Pilpres) di Mahkamah Konstitusi," kata Ketua Kolaborasi Milenial Kota Bandung Ridwan Kurniawan kepada wartawan di Bandung, Rabu (16/10/2019).

        Baca Juga: Jubir KPK Ajari Arteria Dahlan Bedakan antara Barang Sitaan dan Rampasan Hasil Korupsi

        Baca Juga: Kasus TPPU, Bos Hyundai Digarap KPK

        Menurutnya, kehadiran Abdullah Hehamahua di Bandung dikhawatirkan akan menimbulkan keresahan. Selain itu, akan mengungkit kembali konflik horizontal saat Pilpres yang sudah selesai. Bahkan, Abdullah Hehamahua sebagai mantan penasihat KPK menolak revisi UU KPK.

        "Yang dikhawatirkan Abdullah Hehamahua akan memprovokasi terkait revisi UU KPK hingga dapat menimbulkan gejolak. Kalau tidak setuju dengan UU hasil revisi, gunakan cara cara yang konstitusional, judicial review ke MK," ungkapnya.

        Ridwana yang juga pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bandung inimenegaskan,? dengan dua alasan tersebut, Milenial Kota Bandung menolak kehadiran Abdullah Hehamahua di Kota Bandung.

        "Saat ini Kota Bandung mulai kondusif, jangan lagi dengan kedatangan Abdullah Hehamahua suasana menjadi panas lagi. Jangan ada lagi aksi demonstrasi yang berujung rusuh di Bandung," pungkasnya.??

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: