Pelatih PSS Sleman Dukung Indonesia jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021
Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro menyebut bahwa PSSI sudah melakukan sejumlah perubahan positif selama beberapa waktu terakhir. Salah satu tolok ukurnya tak lain kompetisi kelompok usia berjenjang.
"Program dari perubahan yang dilakukan PSSI yang bagus dan memberi harapan. Sebelumnya saat coaching conference, para pelatih dihadapkan pada satu pertanyaan bagaimana upaya makin meningkatkan pemain muda. Hal itu ternyata dijawab dengan adanya kompetisi U-16, U-18, dan U-20," kata Seto dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Rabu (23/10/2019).
Ia menilai kebijakan baru PSSI menggelar kompetisi kelompok usia akan berdampak bagus ke timnas junior. Menurutnya, bakat-bakat hebat yang dimiliki Indonesia di usia dini akan lebih mudah dipantau.
"Kalau kompetisi U-16 sampai U-20, kita tidak akan kekurangan bibit bertalenta. Kita bisa menciptakan lebih banyak pemain bertalenta. Misalnya, kita masih sulit cari striker. Saya yakin ini bisa teratasi melalui kompetisi kelompok usia yang digelar PSSI ini. Atau bagaimana kita bisa mendapatkan gelandang terbaik. Bisa di kompetisi ini," ujarnya. Hal ini pula yang membuat Seto setuju dengan niat Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Baca Juga: Pengumuman Piala Dunia U-20 2021, Sekjen PSSI: Doakan Jadi Tuan Rumah
Seperti yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria saat ini tengah berada di Shanghai, China, untuk mengikuti FIFA Council Meeting, sekaligus melakukan lobi agar Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan.?
"Muara kompetisi itu adalah timnas. Pemain-pemain yang sekarang tampil gemilang di kompetisi usia yang digelar PSSI itu seharusnya mendapat kesempatan tampil di level internasional seperti Piala Dunia U-20," ujarnya.
Diketahui, PSSI mengajukan 10 Stadion sebagai calon tuan rumah piala dunia, yaitu Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Wibawa Mukti (Cikarang), Pakan Sari (Bogor), Patriot (Bekasi), Mandala Krida (Yogyakarta), Manahan (Solo), Jakabaring (Palembang), Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan I Wayan Dipta (Bali).
Seto sangat mendukung jika Yogyakarta benar-benar menjadi salah satu kota penyelenggara. "Luar biasa kalau Indonesia bisa terpilih sebagai tuan rumah. Saya optimistis penyelenggaraan akan sukses. Biar orang luar (dunia) tahu Indonesia seperti apa. Indonesia bisa mempromosikan pariwisata dan kian meyakinkan orang luar kalau Indonesia itu aman," ujarnya.
"Saya juga mendukung bila Yogyakarta menjadi salah satu tuan rumah. Stadion di Yogykarta luamayan bagus dan memiliki banyak tempat latihan. Bila Yogyakarta jadi salah satu venue ini bisa memotivasi pemain muda di sini untuk menekuni sepak bola dan menjadikannya mata pencarian," pungkas Seto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri