Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, SOS Kutuk Pihak yang Bikin Gaduh: Jangan Lari, Harus Tanggung Jawab!

Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, SOS Kutuk Pihak yang Bikin Gaduh: Jangan Lari, Harus Tanggung Jawab! Kredit Foto: Foto/PSSI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia dipastikan gagal menjadi tuan rumah ajang sepak bola internasional Piala Dunia U-20. Atas hal itu, Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali mengaku kecewa, terutama kepada pihak-pihak yang belakangan ini membuat gaduh sehingga FIFA membatalkan status tuan rumah Indonesia.

Akmal menilai pihak-pihak tersebut harus bertanggung jawab dan meminta maaf kepada masyarakat Indonesia. Pasalnya telah merenggut mimpi jutaan pecinta sepak bola nasional.

Baca Juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Rocky Gerung: Gak Usah Sok, Ingat Ada 134 Juta Jiwa Terbunuh!

"Mereka yang buat gaduh dan buat batal kita jadi tuan rumah Piala Dunia harus bertanggung jawab. Jangan lari dari tanggung jawab. Mereka harus bertanggung jawab secara moral menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pemain muda kita yang kehilangan mimpinya untuk tampil di Piala Dunia, meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena kehilangan kesempatan mencetak sejarah untuk menjadi saksi hidup bahwa kita pernah jadi tuan rumah piala dunia," kata Akmal dilihat dari akun YouTube Metro TV News, Selasa (29/3/2023).

"Mereka juga meminta maaf kepada seluruh rakyat indonesia bahwa kita sebagai bangsa yang gagal menjalankan amanat besar dan kita sebagai bangsa gagal memegang teguh komitmen yang diberikan," tegasnya.

Tak hanya itu, Akmal juga menegaskan mereka yang membuat gaduh hingga akhirnya Piala Dunia U-20 batal juga bisa digugat class action; gugatan yang diajukan oleh pihak yang dirugikan dalam jumlah banyak dan punya kepentingan bersama.

"Mereka yang bikin gaduh dan buat kita gagal di Piala Dunia juga bisa dituntut secara pidana lewat class action karena mereka sudah membuat kita rugi secara materil maupun immateril, sudah membuat bangsa kita dipermalukan di mata dunia karena kepentingan ego sektoral, kepentingan politik sungguh ini kejadian yang sangat menyakitkan buat bangsa Indonesia dan kejadian yang sangat memprihatinkan di mana kepentingan politik mengorbankan kepentingan masyarakat banyak," pungkasnya.

Diketahui, beberapa nama seperti Gubernur Bali, I Wayan Koster menolak Timnas Israel tampil di Piala Dunia U-20, protes pun giliran diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga menolak Israel.

Baca Juga: Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Ruhut Sitompul: Kita Ambil Hikmahnya Saja…

Setelah itu, berbagai macam organisasi juga turut memprotes kehadiran Israel dengan dalih bahwa Israel adalah penjajah sementara konstitusi Negara Indonesia tidak menerima adanya penjajahan di atas muka bumi.

Protes atau kegaduhan ini pun didengar FIFA hingga akhirnya membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang diadakan pada 31 Maret 2023 di Bali. Padahal Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang diutus Presiden Joko Widodo untuk bernegosiasi dengan FIFA pun tak berhasil membuat FIFA melunak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: