Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) M Isnur mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap menjilat ludah sendiri ketika mengankat Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.
Menurutnya, Jokowi yang kerap menyerang Prabowo dengan isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) saat Pilpres 2019 lalu. Justru, kini bersekutu.
"Pas kampanye Pak Jokowi kan menggunakan narasi pelanggaran HAM sebagai alat kampanye. Kalau begini kan sekarang menjilat ludah sendiri," katanya kepada wartawan, di Kantor KontraS, Jumat (25/10/2019).
Baca Juga: Relawan Kok Ngemis Jabatan, Seknas Jokowi Skak Ketum Projo!
Baca Juga: Awalnya Kesal Prabowo Jadi Menhan, Sekarang Ketum Projo Jabat Wamen Jadi Sayang Dong?
Lanjutnya, ia mengatakan dengan ditunjuknya Prabowo sebagai pembantu presidenn, akan menjadi luka tersendiri bagi para keluarga korban pelanggaran HAM. Sebab, menurutnya, penunjukan ini menambah daftar kegagalan Jokowi dalam mengungkap kasus pelanggaran HAM.
"Lima tahun terakhir jelas pak Jokowi gagal memenuhi janjinya membawa pelaku pelanggar HAM berat ke meja hijau. Di tambah lagi pengangkatan mantan Menko dulu pak Wiranto, sekarang Pak Prabowo," ujarnya.
Menurutnya, pengangkatan terduga pelanggaran HAM menjadi bagian istana akan memperlambat proses penyelesaian kasus HAM. Sambungnya, hal tersebut sudah dibuktikan dengan sepak terjang Wiranto yang menurutnya kerap melakukan blunder selama menjadi Menkopolhukam.
"Korban yang terus lahir di zaman pak Wiranto ketika kami protes dan terbukti sekarang korban semakin banyak di Papua kemudian banyak demonstran yang meninggal serta kerusuhan terjadi dimana-mana," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil