Kolaborasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama dan Wakilnya Angela Tanoesoedibjo diyakini bakal memajukan industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Pemilihan keduanya yang sama-sama berasal dari insan media dan kreatif mendapatkan sentimen positif.
"Pertama, saya excited sekali dengan ditunjuknya mbak Angela, terlepas dari latar belakang politik, dia punya sumber daya besar yaitu MNC Group. Ini menjadi daya dorong besar ke depannya untuk ekonomi kreatif (ekraf)," ujar Peneliti Center of Innovation and Digital Economy, Indef Hanif Muhammad, di Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Baca Juga: Selamat! Angela Tanoesoedibjo Terpilih Jadi Wamen Kemenpar!
Dia menambahkan bahwa PR besar Kemenparekraf adalah promosi untuk pariwisata Indonesia. Devisa pariwisata Indonesia pada tahun 2018 sangat besar yaitu US$17 miliar, sementara tahun ini ditargetkan naik menjadi US$20 miliar.
Hubungannya dengan Kemenparekraf, terang ia, Wishnutama dan Angela adalah orang media yang paling tahu cara paling murah untuk mempromosikan dan membungkus pariwisata Indonesia karena resources Indonesia sangat banyak. Realitas di lapangan, contohnya adalah Arab Saudi yang mulai membuka pantai-pantai mereka dan mengeluarkan visa turis karena pemerintahnya sadar bahwa Saudi tidak bisa bergantung lagi ke SDA minyak sepenuhnya.
"Pemerintah punya anggaran besar unutk mempromosikan pariwisata dan juga harus menitipkan promosi ini ke kepala daerah karena targetnya adalah wisatawan lokal juga, bukan hanya wisatawan asing," tambah Hanif.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa tugas Menteri dan Wakil Menteri Parekraf tidak hanya mempromosikan keluar, tapi juga mengaktifkan kepala daerah jadi marketer utama di daerah. Indonesia kaya akan budaya dan destinasi wisata maka multiplier effect dari pariwisata sangat besar dan langsung dirasakan impact-nya oleh masyarakat.
"Setelah itu, PR besar selanjutnya adalah fasilitas dan infrastruktur. Jokowi juga menitipkan ke PUPR ketika pelantikan untuk membenahi infrastruktur pariwisata. Indonesia tidak bisa bergantung pada komoditas SDA seterusnya," tambahnya.
Selain koordinasi antara kementerian dengan daerah, daerah pun harus punya kesadaran sendiri, terdorong untuk mempromosikan pariwisatanya di tempatnya. Karena, menurut Hanif, saat ini para wisatawan mulai mencari alternatif hidden paradise lain.
Baca Juga: Jadi Wakil Wishnutama, Anak Bos MNC Harus Rela Lepas Sederet Jabatan Ini
Ia menekankan pula bahwa ekonomi kreatif harus menunjang pariwisata, jangan sampai ekonomi kreatif sendiri tidak ada pasar. "Sekarang kita punya banyak perusahaan startup dan operator transportasi maupun promosi, mereka harus diajak kolaborasi," paparnya.
"Arahannya harus tepat memenuhi kebutuhan pasar ekonomi kreatif. Karena produk ekraf dasarnya bukan basic needs, pemerintah, melalui Kemenparekraf, perlu membaca pasar lebih dalam. Ekspektasi saya besar di pilihan Menteri dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini karena ke depan mereka bakal jadi man of the match, orang-orang yang memang sangat cocok di bidangnya," tutup Hanif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum