Departemen Pertahanan AS: Abu Jenazah Al-Baghdadi Sudah Dibuang
Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon menyebutkan jika pihaknya telah menahan dua orang dalam serangan di persembunyian Pemimpin Negara Islam (IS) Abu Bakr al-Baghdadi di Suriah. Pimpinan Kepala Staf Gabungan AS menyebutkan bahwa kedua orang itu saat ini berada di ?fasilitas yang aman?.
Jenderal Mark Milley juga membeberkan bahwa jenazah Baghdadi telah dibuang dan saat ini tidak ada rencana untuk membagikan rekaman kematiannya. Washington menuturkan bahwa Baghdadi bunuh diri selama serangan itu.
"Jenazah Baghdadi diangkut ke fasilitas yang aman untuk mengonfirmasi identitasnya dengan tes DNA forensik, dan pembuangan jenazahnya telah dilakukan dan lengkap dan ditangani dengan tepat," terang Jenderal Milley kepada reporter sebagaimana dilansir BBC, Selasa (29/10/2019).
Baca Juga: Soal Operasi Penangkapan Pentolan ISIS, PM Israel Bilang. . .
Jenderal Milley yang merupakan anggota tertinggi militer AS menuturkan foto dan video penyerangan itu sedang melalui "proses deklasifikasi". Presiden Donald Trump sebelumnya menyiratkan bahwa beberapa cuplikan dari serangan itu mungkin akan dirilis.
Lokasi tersebut dilaporkan sebagai tempat operasi militer AS dalam memburu Abu Bakar al-Baghdadi. (AFP)
Tidak ada rincian lebih lanjut tentang orang-orang yang ditahan. Pentagon menjelaskan tidak ada personil militer AS yang tewas dalam serangan itu tetapi salah satu anjing yang mengejar Baghdadi terluka parah. Jenderal Milley mengatakan nama anjing itu dirahasiakan.
Baca Juga: Turki: Komandan Militer Kurdi Sama dengan Pimpinan ISIS al-Baghdadi
Pada Minggu kemarin, Trump mengumumkan bahwa Baghdadi tewas karena meledakkan rompi bunuh diri setelah melarikan diri ke dalam terowongan saat dikejar oleh anjing-anjing militer AS. Ketika ditanya apakah dia akan merilis rekaman serangan itu, Trump mengatakan: "Kita dapat mengambil bagian tertentu dan merilisnya, ya."
Abu Bakr al-Baghdadi mulai terkenal tahun 2014 saat ia mengumumkan penciptaan "kekhalifahan" di wilayah Irak dan Suriah yang dikenal sebagai IS. Meskipun AS menyatakan "kekhalifahan" dikalahkan awal tahun ini, militan IS tetap aktif di wilayah tersebut dan di tempat lain. Kematian Baghdadi dipandang sebagai kemenangan kebijakan bagi Trump, yang terus menghadapi kritik dari rival politik dan sekutu atas keputusannya untuk menarik pasukan AS keluar dari Suriah utara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri