Cotton Council International (CCI), asosiasi perdagangan nirlaba yang mempromosikan serat kapas dan produk kapas dengan merek dagang Cotton USA, kembali mengadakan acara bertajuk Cotton Day Indonesia. Diadakan untuk ketiga kalinya, acara kali ini mempertemukan berbagai stakeholder di industri tekstil, mulai dari produsen hingga pengguna hasil olahan tekstil di Indonesia.
Cotton Day Indonesia 2019 menjadi ajang bagi berbagai pelaku industri tekstil untuk menampilkan berbagai inovasi terkait bahan serat kapas dengan kualitas terbaik. Ajang tahunan ini juga merupakan bentuk komitmen untuk terus mengedukasi partner dan pelaku industri tekstil di Indonesia mengenai serat kapas asal Amerika Serikat.
Dalam kesempatan tersebut, CCI mengenalkan berbagai inovasi teknologi terbaru yang telah diaplikasikan melalui merek Cotton USA untuk memproduksi serat kapas dan produk kapas manufaktur yang didistribusikan ke seluruh dunia.
Baca Juga: Everything Indonesia: Solusi Produk Tekstil Lokal Jadi Ikon Dunia
Gelaran ini juga menjadi wadah bagi para pelaku industri fesyen Tanah Air, mulai dari manufaktur tekstil di Indonesia, Asosiasi Pertekstilan Indonesia hingga komunitas mode.
"Cotton Day Indonesia yang secara konsisten dapat berkontribusi untuk kemajuan Industri tekstil dan fesyen di Indonesia," ujar Andy Do, Program Representative of CCI in Indonesia, Selasa (29/10/2019).
Pada Cotton Day 2019 ini, CCI juga menghadirkan beberapa pembicara dalam forum bertajuk The BtoB Seminar For The Indonesian Textiles Mills yang dihadiri oleh lebih dari 250 pelaku industri tekstil dan komunitas mode di Indonesia.
Salah satu narasumber, Bruce Atherley, Executive Director CCI, menyampaikan bahwa dengan komitmen menghadirkan kapas kulitas terbaik, CCI melalui merek dagang Cotton USA akan terus memberikan edukasi pada setiap elemen terkait tekstil dan mode di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Bruce meyakini serat kapas yang telah menerapkan standar dan teknologi terbaru dapat memberikan berbagai keuntungan bagi para penggunanya.
Dengan penerapan standar tinggi serat kapas, merek dagang Cotton USA menggunakan bahan baku berkualitas unggul. Kapas asal AS memiliki bahan yang lembut, serta serat yang telah teruji. Simpulannya, kapas AS akan membuat hasil produk tekstil lebih berkualitas sebab semua bergantung pada bahan baku dan teknologi yang digunakan.
"Jangan berpikir untuk membeli kapas lebih murah, akan tetapi belum teruji kualitasnya," jelas Bruce.
Dalam momen yang sama, CCI juga mengadakan ajang fashion show yang mengangkat tema Cotton Day Indonesia 2019. Di tahun ketiga ini, terdapat puluh busana hasil kolaborasi antara 10 perusahaan tekstil dengan 10 desainer lokal di Indonesia serta delapan brand lokal dan internasional.
Baca Juga: Benah-Benah Industri Tekstil Indonesia
Beberapa perusahaan tekstil yang berpartisipasi di antaranya PT Apac lnti Corpora, PT Argo Pantes Tbk, PT Dan Liris, PT Grand Textile Industry, PT Hakatex, PT Lucky Print Abadi, PT Ocean Asia Industry, PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Tantra Textile Industry, dan PT Visionland Indonesia.
Beberapa brand yang berpartisipasi pada agenda tahun ini di antaranya Edwin, Emba, Bateeq, Edition, Foxcroft, Lekat, Shan Shan Huang, ZOE, Wastu, dan Salt n Pepper.
Fashion show yang diadakan merupakan bentuk kolaborasi antara mills dan desainer Indonesia. Para kolabolator menampilkan karya terbaru dalam bentuk busana sehari-hari dengan bahan dasar serat kapas AS.
Beberapa karya yang ditampilkan tidak lupa mengangkat berbagai kearifan lokal di Indonesia, yaitu batik. Selain itu, Cotton USA mengangkat tema Muslim Wear sehingga masyarakat umum lebih mengenal kain dengan bahan kapas nyaman untuk dikenakan sebagai busana muslim di iklim tropis seperti Indonesia.
Satu lagi, pada ajang ini, CCI memberikan sertifikat lisensi Cotton USA kepada beberapa perusahaan tekstil asal Indonesia yang telah memenuhi persyaratan dalam memproduksi serat kapas asal AS. Hingga saat ini, Cotton USA telah mengeluarkan 50 lisensi bagi perusahaan di Indonesia. Di tahun ini, terdapat 10 perusahaan baru yang menerima lisensi Cotton USA.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: