Raksasa minyak Arab Saudi, Aramco, telah memulai prosedur formal untuk penawaran umum perdana (IPO). Tindakan yang dinanti-nanti ini meningkatkan rencana pembangunan dan membuka jalan untuk diversifikasi ekonomi negara ini.
Otoritas Pasar Modal (CMA) Riyadh telah menyetujui aplikasi Aramco untuk pendaftaran dan penawaran sebagian sahamnya. Namun, tidak menetapkan waktu untuk IPO perusahaan ini. CMA hanya mengatakan permintaan listing akan ditinjau dengan hati-hati untuk mengesampingkan risiko tinggi.
Aramco juga telah mengonfirmasi listing tersebut, tetapi tidak menjelaskan berapa banyak perusahaan yang akan dijual. Namun demikian, diperkirakan perusahaan yang dikelola negara ini dapat menawarkan hingga 2 persen dari sahamnya di bursa saham domestik Tadawul, meningkat antara US$20 dan US$40 miliar.
Baca Juga: Proyek Aramco-Pertamina, Erick Thohir Targetkan Akhir Tahun ini Kelar
"Ini adalah momen transformasi dan bersejarah bagi Saudi Aramco," ucap Amin H Nasser, Presiden dan CEO Aramco, Minggu (3/11/2019). Dalam sebuah pernyataan online, ia memuji tindakan ini sebagai pendekatan keuangan yang disiplin dan neraca keuangan yang bijaksana dan fleksibel dari Aramco.
Proses ini akan dibagi menjadi dua fase: satu untuk investor institusi dan satu untuk investor individu. Harga akhir untuk saham akan ditentukan pada awal Desember. Saham kemudian akan mulai diperdagangkan di Tadawul. Kerajaan Saudi mengharapkan penilaian US$2 triliun untuk perusahaan, sedangkan US$100 miliar akan dihabiskan untuk program pembangunan.
Menurut Reuters, pernyataan pesimistis memperkirakan penilaian di angka US$1,5 triliun. Tetapi Aramco masih akan bernilai setidaknya 50 persen lebih daripada perusahaan-perusahaan lain, seperti Microsoft dan Apple.
Alarabiya melaporkan, ketika Aramco mengumumkan rencananya melakukan listing 5 persen dari sahamnya secara publik, pasar global dari Hong Kong hingga New York antre untuk mendapat bagian dari listing tersebut. Aramco merupakan perusahaan paling menguntungkan di dunia.
Baca Juga: Pernah Batal IPO, Aramco Pasang Kuda-Kuda IPO
Aramco dikenal di Arab Saudi sebagai pionir perubahan dan pertumbuhan. Perusahaan ini memulai dari sesuatu yang sederhana hingga kemudian menjadi perusahaan minyak besar dan terintegrasi. Dengan biaya produksi minyak US$4 per barel dan cadangan minyak 10 kali lipat dari ExxonMobil, pengaruh Aramco kini mendunia.
Namun, pertengahan September lalu raksasa minyak itu menjadi sorotan ketika fasilitasnya di Abqaiq dan Khura menjadi sasaran serangan drone dan rudal. Kejadian itu memecah produksi minyak mentah seluruh negara menjadi dua. Dalam serangan itu, Saudi menyalahkan Iran. Namun, dengan keras dibantah negara Ayatullah Khomenei ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: