Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hassan Rouhani Kirim Surat Perdamaian ke Raja Salman

        Hassan Rouhani Kirim Surat Perdamaian ke Raja Salman Kredit Foto: Sindonews
        Warta Ekonomi, Teheran -

        Presiden Iran Hassan Rouhani telah mengirim beberapa surat tentang perdamaian regional kepada Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud yang berkuasa di Arab Saudi. Kedua negara telah berseteru sejak hubungan diplomatik terputus 2016. Pengiriman surat-surat itu diungkap Juru Bicara Administrasi Iran Ali Rabiee dalam konferensi pers hari Senin waktu Teheran.

        "Rouhani telah mengirim beberapa surat kepada raja Saudi tentang perdamaian di wilayah ini," katanya. "Tema surat-surat itu adalah perdamaian dan stabilitas regional," ujar Rabiee, yang dikutip dari kantor berita Tasnim, Selasa (5/11/2019).

        "Kami percaya bahwa banyak ikatan bilateral dapat dibentuk di kawasan ini, dan tekanan Amerika Serikat seharusnya tidak menyebabkan jarak di antara negara-negara tetangga," imbuh dia.

        Baca Juga: Terbukti Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Dipenjara 5 Tahun

        Pengumuman itu dikeluarkan beberapa hari setelah Kementerian Luar Negeri Iran mengonfirmasi bahwa Rouhani telah mengirim surat secara terpisah kepada negara-negara Anggota Dewan Kerja sama Teluk Persia (PGCC) dan Irak.

        "Setelah Presiden Republik Islam Iran yang terhormat mengajukan 'Hormuz Peace Endeavour' di Majelis Umum PBB tahun ini, ia mengirim teks lengkapnya kepada para kepala negara tersebut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi.

        "Dan dalam surat itu, ia menyerukan kerja sama kolektif di antara mereka semua dalam memproses dan mengimplementasikan (inisiatif)-nya," imbuh Mousavi.

        Hubungan diplomatik antara Iran dan Arab Saudi terputus setelah Riyadh memprotes serangan kantor diplomatik mereka di Teheran oleh kelompok demonstran setempat. Amuk massa kala itu dipicu oleh eksekusi mati ulama Syiah Saudi Nimr al-Nimr atas tuduhan terlibat terorisme. Kedua negara juga berseberangan dalam kebijakan luar negerinya.

        Dalam krisis Suriah, Iran mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad, sedangkan Saudi mendukung kelompok pemberontak. Sedangkan dalam krisis Yaman, Riyadh mendukung pemerintah Presiden Abd Rabbo Mansour Hadi sedangkan Teheran mendukung kelompok pemberontak Houthi. Arab Saudi juga menjadi sekutu Amerika Serikat, negara yang selama ini menjadi musuh bebuyutannya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Shelma Rachmahyanti
        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: