Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Strategi BCA Garap Potensi Ekonomi Digital Tanah Air

        Strategi BCA Garap Potensi Ekonomi Digital Tanah Air Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Potensi Ekonomi Digital Indonesia Capai USD 130 Miliar pada 2025 mendatang. Meski terbilang tinggi namun jumlah digital talent (talenta digital) tanah air masih minim.?

        Demikian diungkapkan Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika RI (Menkominfo) Rudiantara saat memberikan Kuliah Umum bertema "Teknologi Digital Masa Kini dan Masa Depan," yang diprakarsai BCA di kampus ITB, Kota Bandung, Senin (11/11/2019).

        Rudiantara menilai ke depan Indonesia masih tetap mengandalkan masyrakatat yang ahli dalam bidang teknologi digital sehingga besarnya potensi ekonomi digital diambil oleh unicorn asing terutama untuk senior scientist yang dari India dan Tiongkok.

        "Kita memang memiliki potensi digital ekonomi yamg besar tapi sumber daya manusianya kurang maka banyak yang diambil oleh unicorn," katanya.

        Baca Juga: BCA Bidik Penjualan Kartu Kredit Melejit 25% Tahun Depan

        Baca Juga: RUPSLB MD Pictures Tunjuk Direktur Baru di Bidang Digital

        Meskipun begitu, kata Ridiantara, pemerintah secara masif harus mengembangkan digital talent. Hal itu selaras dengan program pemerintah yang akan menciptakan sekitar 24 ribu digital talent baru.

        "Banyak Kementerian yang membuat program talenta digital," ujarnya.

        Dia mencontohkan sejak 2018 Kominfo sudah mengembangkan sekitar 25 ribu digital talent. Kominfo juga bekerja sama dengan kementerian lain dalam mewujudkan hal tersebut.?

        "Siapa pun boleh menciptakan itu. Tidak boleh ada ego sektoral," tegasnya.?

        Senada dengan, Senior Vice President BCA, Setiawan Wijono mengungkapkan bahwa pihaknya menganggap serius kondisi tersebut. Maka, secara internal terus mengembangkan kemampuan SDM-nya.?

        Sedangkan, dalam pengembangan aplikasi, BCA memastikan bahwa ke depan berbagai transaksi akan melalui proses digitalisasi. Dia mencontohkan? trend penggunaan aplikasi mobile BCA meningkat tajam. Bahkan, saat ini hanya 1,8 persen saja nasabah yang masih bertransaksi dengan datang langsung ke kantor cabang.?

        "Kalau kita lihat, secara fisik di perbankan nasabah yang datang ke bank sudah lebih berkurang dibanding mereka yang bertansaksi di digital," ungkapnya.

        Ke depan, lanjut Setiawan, BCA akan meningkatkan fitur aplikasi BCA mengingat sampai saat ini hanya sebatas melayani beberapa transaksi saja.?

        "Sekarang kan, mobile BCA hanya bisa transfer maka ke depan akan bisa blokir kartu via digital tentu ke depan akan ditambah terus fiturnya," imbuhnya.

        Disinggung kebutuhan SDM untuk memenuhi dunia industri perbankan, Ia menyebutkan bahwa para lululusan perguruan tinggi harus melek teknologi. Pasalnya, tidak tertutup kemungkinan perbankan akan menutup jaringan konvesionalnya karena para nasabah sudah menggunakan teknologi digital.?

        "Tentu industri perbankan butuh SDM yang melek digital. Sebab, di luar negeri perbankan sudah mulai menerapkan konsep digital saja sehingga menutup kantor cabangnya," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: