Tak Mau Tinggalkan Suriah, AS Beralasan Ingin Terus Tekan ISIS
Komandan senior pasukan koalisi Amerika Serikat (AS) di Suriah mengatakan pasukan Amerika akan menjaga tekanan pada militan ISIS dan mencegah ekstrimis bangkit atau keluar dari penjara.
Komandan Mayor Jenderal Angkatan Udara Eric T. Hill, mengatakan meskipun kendaraan lapis baja Bradley telah tiba di Suriah timur, fokus misi belum berubah. Ia mengatakan campuran kekuatan, termasuk kendaraan lapis baja mekanis yang dikerahkan di Suriah untuk pertama kalinya sejak perang melawan ISIS, memiliki berbagai kemampuan untuk menangkal kesempatan ISIS untuk berkumpul kembali.
?Misi masih berlanjut. Dan Daesh mencoba bangkit kembali di mana pun mereka bisa,? katanya, menggunakan akronim Arab untuk kelompok ekstrimis itu seperti dilansir dari AP, Selasa (12/11/2019).
Baca Juga: Soal Minyak Suriah, Assad: AS Hanya Mencoba untuk Jujur
Ia mengatakan pasukan telah menangkap 700 pejuang ISIS sejak berhasil merebut teritorial terakhir yang jatuh pada bulan Maret lalu.
"Kami telah menghancurkan banyak dan sisa-sisa perang dan kami terus melakukannya saat kami menemukannya," tegasnya.
Hill mengungkapan bahwa cara utama untuk terus memberikan tekanan kepada ISIS adalah dengan bekerja sama dengan mitra AS selama ini, Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin oleh Kurdi.
Hill mengatakan, keberlanjutan kehadiran AS juga membantu dan melatih pasukan pimpinan Kurdi, termasuk dalam mengamankan penjara tempat lebih dari 10 ribu militan ISIS ditahan. AS tidak menjaga fasilitas itu tetapi membantu pasukan Kurdi melakukannya.
"Salah satu misi yang akan terus kami dukung dengan Pasukan Demokrat Suriah adalah untuk mempertahankan penjara dan memastikan bahwa semua tahanan yang berada di bawah kendali SDF tetap di penjara-penjara itu dan aman," ujarnya.
Namun, pandangan berbeda justru diperlihatan oleh pasukan Kurdi. Jika AS menegaskan misinya masih melawan ISIS, prioritas Kurdi kini telah bergeser. Juru bicara SDF, Mustafa Bali mengatakan, sudah saatnya aliansi dengan AS menghasilkan buah politik.
Ia mengatakan menyimpan minyak di tangan pasukannya adalah kartu yang bagus untuk negosiasi politik.
"Di sini, di Suriah timur laut, kami adalah bagian dari gambaran keseluruhan yang berurusan dengan krisis dan menghendaki untuk menemukan jalur resolusi politik," kata Bali.
"Kehadiran pasukan AS, bobot militer, akan memiliki peran positif dalam menemukan jalan keluar politik," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: