Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Minyak Suriah, Assad: AS Hanya Mencoba untuk Jujur

Soal Minyak Suriah, Assad: AS Hanya Mencoba untuk Jujur Kredit Foto: Reuters/Stoyan Nenov
Warta Ekonomi, Damaskus -

Presiden Suriah, Bashar al-Assad mengatakan, pernyataan Amerika Serikat (AS) soal minyak Suriah hanyalah upaya Washington untuk jujur. Assad mengatakan, sedari awal ISIS muncul, AS adalah salah satu pelanggan minyak ilegal kelompok tersebut.

"Sejak ISIS mulai menyelundupkan minyak Suriah dan menjarah minyak Suriah pada 2014, mereka memiliki dua mitra, yakni (Tayyip) Erdogan dan rekannya, dan Amerika, apakah CIA atau yang lain," kata Assad, seperti dilansir Sputnik ada Senin (11/11/2019).

"Jadi, apa yang dilakukan Donald Trump hanyalah mengumumkan kebenaran; dia tidak berbicara tentang sesuatu yang baru. Bahkan, ketika beberapa orang Kurdi mulai menjarah minyak Suriah, Amerika tetap menjadi mitra mereka. Jadi, ini tentang uang, dan ini tentang minyak, dan itulah yang dikatakan Trump baru-baru ini," sambungnya.

Baca Juga: Ledakan Bom di Timur Laut Suriah, 8 Orang Tewas

Dia lalu menuturkan, orang-orang Amerika selalu mencoba menjarah negara-negara lain dengan cara yang berbeda, tidak hanya minyak atau uang mereka, atau sumber daya keuangan. "AS menjarah hak-hak mereka, hak-hak politik mereka, setiap hak lainnya. Itulah peran historis AS setidaknya setelah Perang Dunia II," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Vershinin mengatakan, Moskow tidak akan bekerja sama dengan Washington dalam mengendalikan dan mengeksploitasi ladang minyak di Suriah. Vershinin mengatakan, alasannya adalah ladang minyak itu milik pemerintah dan masyarakat Suriah.

"Kami tidak akan bekerja sama dengan AS terkait minyak Suriah. Ini menyangkut minyak Suriah, yang merupakan warisan masyarakat Suriah. Kami yakin bahwa itu adalah hak dari masyrakat Suriah untuk mengelola sumber daya alam mereka, termasuk minyak," ucapnya.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: