Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        DPR AS: Keputusan Erdogan Invasi Suriah Punya Konsekuensi Bencana

        DPR AS: Keputusan Erdogan Invasi Suriah Punya Konsekuensi Bencana Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Washington -

        Komite Urusan Luar Negeri DPR Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah menulis surat kepada Donald Trump. Surat itu berisi permintaan untuk membatalkan undangan pada Presiden Turki, Tayyip Erdogan untuk mengunjungi Washington.?

        "Keputusan Erdogan untuk menginvasi Suriah utara pada 9 Oktober telah memiliki konsekuensi bencana bagi keamanan nasional AS, telah menyebabkan perpecahan yang mendalam dalam aliansi NATO, dan menyebabkan krisis kemanusiaan di lapangan," bunyi surat tersebut.

        Dalam pernyataan tertulis itu, DPR AS menyebut kebijakan Erdogan di Suriah dapat memberikan ancaman keamanan pada AS.

        Baca Juga: Usir Tersangka ISIS Asal AS, Erdogan: Itu Bukan Masalah Kami

        "Pasukan Turki telah membunuh warga sipil dan anggota Pasukan Demokrat Suriah (SDF), mitra penting AS dalam perang melawan ISIS dan menggusur lebih dari seratus ribu orang dari rumah mereka di Suriah utara," sambungnya, seperti dilansir Arab News pada Rabu (13/11/2019).

        Erdogan dijadwalakan akan tiba di AS dan melakukan pertemuan dengan Trump pada Rabu waktu Washington D.C. atau pada Kamis (14/11) WIB.

        Sementara itu, sebelumnya kunjungan Erdogan ke Washington mendatang membuat senewen Secret Service. Pasukan pengamanan presiden (Paspampres) AS itu khawatir akan terulang kembali keributan yang melibatkan pengawal presiden Turki itu.

        Pada 2017, rekaman video yang di-posting di dunia maya menunjukkan keributan antara pengunjuk rasa pro Erdogan dan anti Erdogan. Keributan itu melibatkan anggota tim keamanan diplomatik Turki.

        Konflik di kedutaan itu bukan insiden tunggal tetapi salah satu dari banyak insiden yang terjadi pada hari itu, menurut gugatan yang diajukan oleh lima orang terhadap Turki. Para penggugat itu menuduh keamanan diplomatik Turki pergi keluar dari wilayah yurisdiksi ektrateritorialnya di wilayah AS untuk menyerang pengunjuk rasa selama kunjungan Erdogan ke AS pada tahun 2017 lalu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: