Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bom Bunuh Diri di Medan, Gara-Gara Kematian Pimpinan ISIS?

        Bom Bunuh Diri di Medan, Gara-Gara Kematian Pimpinan ISIS? Kredit Foto: Antara/Irsan Mulyadi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Intelijen dan Keamanan Universitas Indonesia (UI) Stanislaus Riyanta mengatakan aksi teror bom bunuh diri di Polrestabes Medan merupakan buntut kematian pimpinan ISIS Abu Bakr Al Baghdadi.

        Ia menyebut aksi teror dengan target polisi tersebut berafiliasi dengan ISIS. Sambungnya, berbeda dengan aksi teror yang menargetkan simbol-simbol Amerika seperti pengeboman J.W Marriott dan Ritz Carlton yang dipicu oleh simpatisan Al-Qaeda.

        "Ini memang fenomena yang dilakukan oleh ISIS, jadi kelompok-kelompok radikal yang berafiliasi dengan ISIS, dia memang menganggap thaghut atau musuh mereka adalah polisi," ujarnya di acara Mata Najwa yang mengangkat tema Bom Bunuh Diri: Kenapa Lagi pada Rabu (13/11/2019) malam.

        Baca Juga: Bom Meledak di Polrestabes Medan, Polisi Buru Imam Pengajian

        Baca Juga: Pelaku Bom di Polrestabes Medan Gak Sendiri, Kata Mahfud: Satu Bomber Melarikan Diri

        Lebih lanjut, ia berujar peristiwa teror di Medan tersebut berkaitan dengan isu internasional karena merupakan aksi balas dendam dari kematian Al Baghdadi pada 26 Oktober lalu. Kejadian itupun sudah diramalkan sebelumnya.

        "Ini sebenarnya sudah diprediksi, pasca kematian Al-Baghdadi. Ini pasti akan memicu aksi balas dendam," ucapnya.

        Selain itu, tambahnya, pelaku peledakan bom belum bisa dipastikan berasal dari kelompok maupun tunggal. Namun, menurutnya pelaku yang beraksi sendiri alias lone wolf dan justru lebih berbahaya.

        "Mau kelompok atau tunggal kalau dia melakukan aksi terorisme berbahaya, justru yang bahaya pelaku tunggal karena dia tidak terdeteksi, dia merencanakan sendiri dan melakukan sendiri," ucapnya.

        Ia pun menegaskan simpatisan ISIS telah diperintah untuk melakukan aski teror di masing-masing wilayah. "Ada seruan di Timur Tengah sana, pada awal tahun saat mereka (ISIS) terdesak, akan ada aksi amaliyah yang dilakukan di tempat masing-masing sehingga para simpatisan melakukan aksi ditempat masing-masing mereka punya momentum favorit seperti bulan puasa dan natal," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: