Produsen semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (Dynamix) terus mertahankan market share sebasar 15,1 % walupun tahun sebelumnya market share semen alami penurunan berkisar 2 % secara nasional.
?Kita tetap mempertahakan market share kita dulu karena? saat ini persaingan pasar yang semakin ketat dan munculnya pemain baru,? tegas Sales Grup Head PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Sahut Giri Prabowo saat ditemuai media usai Retailer Gathering bertajuk Berani Berubah Lebih Baik?? di Vasa Hotel, Surabaya, Rabu (13/11/2019) malam?
Diakui Giri, sejak PT Holcim Indonesia kini berubah PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (Dynamix,red) oleh PT Semen Indonesia penjualan semen Dyanamix tetap stabil. Tercatat dibulan Oktober lalu semen Dynamix mengalami kenaikan sekitar 1 % atau setara 1,120 juta ton jika dibandingkan tahun sebelumnya.
?Kami tetap fokuskan 80% pangsa pasarnya adalah retail dan terus menyasar ke luruh pelosok Indonesia. Untuk itu, kami tetap mempertahan market sharenya karena produk ini memiliki nama baru,? tagas Giri.
Baca Juga: Harga Saham Lompat 228%, BEI Stop Sementara Transaksi Saham Bintang Mitra Semestaraya
Baca Juga: Ganti Baju, SBI Ubah Nama Holcim Jadi Dynamix
Saat ini kata Giri, semen Dyanamix telah mengoperasikan empat pabrik semen di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur),dan Lhoknga (Aceh), dengan total kapasitas 14,8 juta ton semen per tahun.
Giri mencontohkan, wilayah operasional seperti Jatim misalnya, mampu memberi kontribusi sebasar 13 % atau setara 1 juta ton per tahunnya.
?Diwilayah ini (Jatim) setiap tahunnya terus naik. Kami berharap kenaikan ini bisa berjalan dari tahun ke tahun nantinya. Kami terus melakukan mempererat kemitraan dengan para mitra bisnis yang selama ini telah bekerjasama cukup baik. Dengan begitu produk kami semakin dikenal oleh masyarakat luas sebagai pilihan tepat untuk menggunakannya,? sambungnya.
Disinggung soal harga semen asing dijual murah dibandingkan lokal. Secara tegas Giri mengakui, persaingan harga semen asing cukup pengaruh soal persaing harga. Walaupun demikian, Giri optimis pihaknya terus melakukan inovasi-inovasi terbaru dan kualitas barang agar tetap diminati oleh konsumen.
?Cukup pengaruh soal itu. Kami terus memperkuat jaringan bisnis kita agar produk kita bisa bersaing. Konsumen saat ini sudah pintar memilih produk mana yang kualitas terbaik. Walaupun harganya murah tapi kualitas jelek apa tetap cari yang murah. Konsumen? pasti akan memilih harga yang tinggi tapi kualitas baik dan terjaga,? bebernya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: