Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasukan Trump Belum Angkat Kaki dari Suriah, Ternyata Mereka Mau Jaga...

        Pasukan Trump Belum Angkat Kaki dari Suriah, Ternyata Mereka Mau Jaga... Kredit Foto: (Foto/Reuters)
        Warta Ekonomi, Washington -

        Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, pasukan AS yang diperintahkan untuk tetap di Suriah ada di sana hanya untuk minyak. Ini bertentangan dengan klaim pemerintah AS bahwa penempatkan pasukan di Suriah dimaksudkan untuk membersihkan ISIS.

        "Kami menjaga minyak, kami memiliki minyak, minyak aman, kami meninggalkan pasukan hanya untuk minyak," kata Trump dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Times of Israel pada Kamis (14/11/2019).

        Sementara itu, Menteri Pertahanan AS, Mark Esper menuturkan, Washington akan mempertahankan sekitar 600 personel militer di Suriah.

        Baca Juga: Trump Geram dengan Sebutan 'Mati Otak' yang Disampaikan Macron

        "Kami masih memindahkan pasukan dari Suriah timur laut. Kami akan memiliki sekitar 500 hingga 600 pasukan di sana, pada akhirnya," ucap Esper.

        Ditanya apakah angka itu termasuk sekitar 200 tentara yang dikerahkan ke pangkalan Al-Tanf di dekat perbatasan tenggara dengan Yordania dan Irak, Esper mengatakan bahwa ia merujuk ke timur laut Suriah, di mana Trump telah menginstruksikan Pentagon untuk mengamankan ladang minyak.

        Esper mengatakan bahwa jumlahnya bisa bertambah atau berkurang, terutama jika negara-negara Eropa memperkuat kehadiran mereka di negara tersebut.

        "Semuanya berubah. Acara di lapangan berubah. Kami dapat, misalnya, memiliki mitra dan sekutu dari Eropa untuk bergabung dengan kami. Jika mereka bergabung dengan kami di lapangan, itu memungkinkan kami kemampuan untuk memindahkan pasukan AS lebih lanjut di luar sana," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: