China Bilang A dan AS Bilang B, Perang Dagang Makin Berabe!
Gesekan pendapat antara AS dan China perihal kesepakatan dagang terjadi bukan hanya sekali, terutama perihal pembatalan tarif impor. Pihak China terus mendesak AS untuk membatalkan tarif tambahan atas produk China sebagai syarat untuk mengakhiri perang dagang.
China berkali-kali menekankan, perang dagang dimulai dengan tarif tambahan dan harus diakhiri dengan pembatalan tarif tambahan," tegas juru bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng, dikutip dari Reuters, Jakarta, Jumat (15/11/2019).?
Baca Juga: Donald Trump Menggugat, Balasan The Fed Bikin Skakmat!
Desakan tersebut pun sempat berujung pada klaim China bahwa AS telah setuju untuk menerima syarat tersebut sebagai bagian dalam perjanjian dagang.?
"Jika China, AS, mencapai kesepakaan dagang fase I, kedua negara harus meninjau kembali semua tarif tambahan dengan proporsi yang sama secara keseluruhan berdasarkan isi perjanjian," ujar Feng pada akhir pekan lalu.
Baca Juga: China Meracau dan Trump Menghalau, Rupiah Galau!
Bertolak belakang dengan China, AS menegaskan bahwa pembatalan tarif tamabhan bukanlah menjadi bagian dari perjanjian dagang yang telah disepakati dengan China seperti yang diungkapkan oleh Trump, "Saya belum menyetujui apa pun... Mereka tahu saya tidak akan melakukannya (pembatalan tarif)."
Hal itu lantas membuat perang dagang AS-China semakin berabe dan jauh dari cita-cita damai. Tarik ulur pun sering terjadi, sesaat menyatakan ada kemajuan, sesaat kemudian berbalik meradang.
Yang terbaru, penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, menyatakan bahwa Washington semakin dekat dengan perjanjian dagang dengan China. Hal itu tak ayal turut merangsang kepercayaan investor global, meskipun tetap harus menunggu sampai benar-benar kesepakatan dagang ditandatangani oleh Trump dan Xi Jinping.
"Kita sudah semakin dekat (dengan kesepakatan dagang)," singkatnya seperti diwartakan Reuters.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih