Toserba FamilyMart Co mengizinkan pemilik waralaba di seluruh Jepang mengurangi jam operasi mereka sejak Maret 2019. Upaya tersebut untuk mengatasi kekurangan pekerja sif malam.
Dengan kebijakan baru tersebut, pemilik waralaba dapat menutup sebagian atau seluruh outlet-nya antara pukul 11 malam dan 7 pagi. Namun, dengan catatan memberi tahu sebelumnya ke kantor pusat. Pemilik toko juga dapat memilih waktu tutup, setiap hari atau hanya pada Minggu.
"Terserah masing-masing pemilik waralaba bagaimana mereka membuat keputusan untuk mengakhiri operasi 24 jam," tutur Presiden FamilyMart Takashi Sawada pada konferensi pers di Tokyo, dikutip Japantimes, Jumat (15/11/2019).
Baca Juga: Jaringan Ritel Warabala Indonesia Tumbuh 19% per Tahun
FamilyMart juga akan meningkatkan insentif bulanan menjadi ?120.000 (US$1.100) dari sebelumnya?100.000 untuk toko-toko yang mempertahankan jam operasi mereka sepanjang waktu. Ada 16.000 toko di bawah FamilyMart Co.
"Kami ingin mendukung pemilik toko sebanyak mungkin. Karena itu, sejumlah toko menderita kekurangan pekerja, kenaikan biaya pekerja, dan rendahnya keuntungan adalah fakta," ujar Sawada.
Perusahaan ritel ini memulai uji coba jam buka lebih pendek di Juni. Saat ini ada lebih dari 600 toko di area yang ditentukan. Perusahaan ini memutuskan untuk memperluas kebijakan secara nasional. "Rincian lebih lanjut akan disampaikan pada Maret," katanya.
Sebuah survei yang dilakukan perusahaan pada Juni lalu menunjukkan, sekitar 7.000 outlet atau hampir setengah dari toko FamilyMart di Jepang tertarik dengan jam operasional yang lebih pendek.
Baca Juga: Mantan Pemilik 7Eleven Ini Masih BElum Bisa Move On Dari Rugi
Selain kebijakan jam operasional, FamilyMart juga akan melakukan program restrukturisasi untuk mengurangi 800 pekerja atau 10 persen dari total personel yang bekerja di waralaba pada Februari lalu.Yakni dengan memulai program pensiun dini secara sukarela.
Langkah pengurangan jam operasional dilakukan setelah saingannya Seven-Eleven Japan Co memotong jam operasional di delapan toko pada bulan ini sebagai bagian dari upaya mengatasi kekurangan pekerja.
Sementara operator toserba besar lainnya di Jepang, Lawson Inc tidak mengharuskan pemilik waralaba untuk buka selama 24 jam. Sekitar 100 outlet tutup di siang hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: