Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lagi-lagi China Kesal Ada Intervensi Inggris-AS atas Hong Kong

        Lagi-lagi China Kesal Ada Intervensi Inggris-AS atas Hong Kong Kredit Foto: Reuters/Simon Dawson
        Warta Ekonomi, London -

        China secara tegas menolak intervensi asing, khususnya Inggris dan Amerika Serikat (AS) atas masalah internal Hong Kong. Pernyataan itu disampaikan melalui Duta Besar (Dubes) China untuk Inggris Liu Xiaoming.

        "Beberapa negara Barat secara terbuka mendukung para pelaku kekerasan ekstrem, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS mengadopsi Akta Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong untuk secara terang-terangan intervensi dalam masalah Hong Kong, yang merupakan masalah internal China," tegas Liu pada para jurnalis.

        Dia menambahkan, Inggris benar-benar punya rencana yang buruk dalam mencampuri masalah demonstrasi di Hong Kong.

        Baca Juga: Gak Ada Habisnya, Kerusuhan Hong Kong Bikin Beberapa Maskapai Penerbangan...

        "Pemerintah Inggris dan komite urusan luar negeri Parlemen merilis laporan terkait China yang menjadi pernyataan tak bertanggung jawab tentang Hong Kong. Yang paling buruk jelas para politisi Inggris yang berencana memberikan penghargaan pada kepala propaganda untuk kemerdekaan Hong Kong," lanjutnya.

        Kepolisian Hong Kong mengepung satu universitas pada Senin (18/11/2019), menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk melawan demonstran yang bersenjata bom molotov dan senjata lainnya.

        Kepolisian berupaya mencegah para demonstran lari dari kampus tersebut sehingga dikhawatirkan terjadi pertumpahan darah.

        Baca Juga: Hong Kong Memanas, KJRI Pastikan WNI Aman

        Inggris menyatakan sangat khawatir dengan kekerasan di kedua pihak di sejumlah universitas Hong Kong. London menyerukan agar para demonstran dapat keluar dari kampus secara aman.

        "Kami masih sangat khawatir dengan situasi di Hong Kong dan eskalasi kekerasan antara demonstran dan kepolisian. Kami terus mendorong semua pihak tenang dan menahan diri serta mendukung hak untuk protes secara damai," papar juru bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dilansir Reuters.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: