Institut Keuangan Internasional (IIF) memperkirakan utang global di akhir tahun ini mencapai rekor tertinggi, lebih dari US$255 triliun. Artinya, dari 7,7 miliar orang di planet ini, masing-masing memiliki utang US$32.500.
Jumlah tersebut lebih dari tiga kali lipat output ekonomi tahunan dunia. Angka tersebut juga didorong oleh kenaikan US$7,5 triliun pada semester pertama tahun ini. Amerika Serikat dan China berkontribusi sekitar 60 persen dari kenaikan itu.
Tahun ini, utang pemerintah mencapai US$70 triliun. Demikian juga utang keseluruhan (pemerintah, perusahaan, dan sektor keuangan) dari negara-negara berkembang.
"Dengan sedikit tanda perlambatan dalam akumulasi utang, kami memperkirakan bahwa utang global akan melampaui US$255 triliun tahun ini," kata IIF dalam sebuah laporan yang dikutip Reuters, Jumat (15/11/2019).
Baca Juga: Utang Indonesia Naik Jadi US$395,6 Miliar di Triwulan III-2019
Di seluruh sektor, utang pemerintah mengalami kenaikan terbesar di paruh pertama tahun ini. Persentasenya meningkat 1,5 poin diikuti perusahaan non-keuangan dengan kenaikan persentase sebesar 1 poin.
Terlebih lagi, perusahaan-perusahaan milik negara sekarang bertanggung jawab atas lebih dari setengah utang korporasi non-finansial di negara-negara berkembang. Pinjaman yang berkaitan dengan kedaulatan negara menjadi pendorong utang global selama dekade terakhir.
Analis dari Bank of America, Merrill Lynch, menghitung bahwa sejak runtuhnya bank investasi A. Lehman Brothers, pemerintah telah meminjam US$30 triliun, perusahaan US$25 triliun, rumah tangga US$9 triliun, dan bank US$2 triliun.
Data IIF yang didasarkan pada angka-angka Bank for International Settlements dan International Monetary Fund juga menyatakan bahwa jumlah utang di luar sektor keuangan kini mencapai 240 persen dari produk domestik bruto (PDB) dunia menjadi US$190 triliun.
Pasar obligasi global meningkat dari US$87 triliun pada 2009 menjadi lebih dari US$115 triliun. Obligasi pemerintah naik menjadi 47 persen dari pasar, dibandingkan pada 2009 yakni 40 persen. Obligasi bank turun menjadi di bawah 40 persen dari sebelumnya lebih dari 50 persen pada 2009.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: