Pengamat ekonomi dari Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah Redjalam mendorong perbaikan kualitas aset dengan menyelesaikan kredit macet sebagai salah satu upaya menyelamatkan Bank Mualamat.
"Bisa dijual di bawah tangan dengan persetujuan pemilik agunan atau dilelang," katanya dalam diskusi terkait bisnis syariah di Jakarta, Kamis.
Baca Juga: Bank Muamalat-Prudential Hadirkan Pembayaran Autodebit Kontribusi Asuransi Jiwa
Direktur Riset Core Indonesia itu menjelaskan langkah tersebut dapat dilakukan jika sudah ada investor yang menyuntikkan dananya kepada bank syariah pertama di Indonesia itu. Setelah ada tambahan modal dan perbaikan aset, Piter mendorong ada pergantian strategi yang didukung dengan manajemen baru yang kompeten.
Dengan begitu, Bank Muamalat dapat merintis kembali di pasar syariah karena peluang bagi bank tersebut masih besar.
Selain sebagai bank syariah pertama di Tanah Air, permasalahan di Bank Muamalat, lanjut dia, merupakan fenomena umum yang dihadapi perbankan. Skalanya, kata dia, juga belum terlalu parah jika dibandingkan dua lembaga keuangan non-bank, yakni Asuransi Bumi Putra dan Jiwasraya yang lebih pelik.
Sejatinya, imbuh Piter, sistem syariah memiliki risiko yang rendah apabila dilakukan dengan baik dan benar. Permasalahan utama yang dihadapi bank syariah itu, lanjut dia, karena manajemen risiko yang kurang optimal terbukti dengan tingginya kredit macet Bank Muamalat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat