Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Viral Video Pengeroyokan, Polisi Malaysia Terima Laporan

        Viral Video Pengeroyokan, Polisi Malaysia Terima Laporan Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Departemen Investigasi Kriminal Polisi Diraja Malaysia (PDRM) telah menerima laporan video pemukulan suporter Indonesia yang diduga dilakukan suporter Malaysia. Video diduga disebar untuk memperburuk hubungan Indonesia-Malaysia.

        "Video berdurasi 48 menit tersebut telah viral di media sosial diduga berkaitan sepak bola Indonesia melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil," ujar Direktur Departemen Investigasi Kriminal Polisi Diraja Malaysia (PDRM) Komisioner Polisi Dato? Huzir Bin Mohamed di Kuala Lumpur, Sabtu (23/11).

        Baca Juga: Dibilang Cuma Hoaks, Suporter Indonesia Korban Pengeroyokan Kecewa dengan Menpora Malaysia

        Huzir mengatakan pihaknya telah menerima satu laporan polisi agar kesahihan video tersebut diselidiki. Diberitahukan bahwa satu penyelidikan sedang dijalankan berdasarkan pasal 500 KUHP dan pasal 233 Akta Komunikasi dan Multimedia 1998.

        "Berdasarkan penyelidikan awal PDRM percaya bahwa insiden tersebut tidak terjadi di Stadion Bukit Jalil," katanya.

        Dia mengatakan bahwa penyebaran video tersebut dipercayai dibuat untuk memburukkan reputasi Malaysia. Serta berdampak pada hubungan baik Indonesia dan Malaysia. Selain itu, penyebaran video tersebut mempunyai agenda untuk membahayakan keselamatan masyarakat Malaysia di Indonesia.

        Karena itu, PDRM bekerja sama dengan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia sedang melaksanakan penyelidikan terperinci berkenaan video tersebut. PDRM meminta individu yang menjadi korban agar tampil membuat laporan ke polisi.

        "Siapa saja orang yang menjadi saksi atau mempunyai informasi terkait insiden tersebut agar tampil membantu penyelidikan," katanya.

        Dia meminta masyarakat tidak menyebarkan video tersebut yang bisa menimbulkan kemarahan di Malaysia maupun Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: