Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ribet Urus Gaji Pekerja Lepas? Startup Ini Kasih Solusinya

        Ribet Urus Gaji Pekerja Lepas? Startup Ini Kasih Solusinya Kredit Foto: Unsplash/Helloquence
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan digital rintisan (startup) bernama OutVoice menawarkan layanan inovatif bagi para perusahaan yang mengandalkan pekerja lepas (freelancer). Melalui platform ini, perusahaan tidak perlu pusing untuk melakukan proses membayar para pekerjanya karena dapat dilakukan secara otomatis.

        Mengutip Techcrunch (25/11/2019), OutVoice yang didirikan oleh Matt Saincome dan Issa Diao menciptakan layanan itu untuk menyelesaikan masalah di perusahaan media yang memiliki banyak penulis lepas.

        Ketika itu editor mendapatkan bug dari para penulisnya yang menanyakan soal pembayaran honor penulisan. Perusahaan sendiri menyadari betapa pekerjaan itu begitu merepotkan karena banyaknya honor yang harus dibayar.

        Baca Juga: Keren! CEO Ruang Guru Raih CEO Startup of The Year

        Intinya, OutVoive menyederhanakan seluruh proses dengan mengintegrasikan langsung WordPress dan sistem manajemen konten lainnya. Sehingga ketika editor membuat berita ke dalam CMS, mereka juga dapat mengidentifikasi penulis dan jumlah pembayaran. Setelah artikel tayang, pembayaran akan dikirim secara otomatis ke akun penulis setelah beberapa hari.

        Artinya, pekerja lepas tidak perlu khawatir tentang keterlambatan pembayaran. Sementara perusahaan tidak perlu khawatir lagi tentang melacak faktur dan mencatat tagihan, atau bahkan kehilangan penulis dan fotografer terbaik karena pembayaran yang lambat.

        Tidak hanya itu, OutVoice juga menangani dokumen on-boarding awal yang harus diisi oleh freelancer terkait laporan bulanan untuk akuntansi dan pajak.

        Untuk mendapatkan layanan ini, perusahaan dapat membayar layanan dengan basis per transaksi (5% dari pembayaran ditambah US$1 per transaksi) atau melalui berlangganan bulanan, mulai dari US$29 per bulan.

        "Tujuan kami di Coil adalah untuk membuatnya mudah dan mudah bagi pembuat konten untuk mendapatkan bayaran," kata CEO Coil Stefan Thomas seperti dikutip Techcrunch.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: