Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) dan Yamaguchi University MoT (Jepang) sepakat menjalin kerja sama dibidang riset industri 4.0.
Dekan SBM ITB, Sudarso menandatangani kerja sama penelitian ini dari pihak SBM-ITB sedangkan Yamaguchi University MoT diwakili oleh Prof. Fukuyo.?
Kerja sama terjalin saat Dekan SBM ITB, Sudarso K. Wiryono, dan Eko A. Prasetio, direktur MoT Lab, SBM-ITB, menghadiri International Symposium on Asian Management of Technology Education (ISAME) di Yamaguchi, Jepang.
Sudarso mengatakan simposium tersebut merupakan agenda tahunan yang dihadiri oleh anggota Asian Management of Technology (MoT) Consortium (AMC) yang terdiri dari Jepang (Yamaguchi University MoT), Indonesia (SBM-ITB), Malaysia (Universiti Teknologi Mara/UiTM dan Malaysia-Japan International Institute of Technology - Universiti Teknologi Malaysia/MJIIT UTM), Thailand (Chiang Mai University/CMU) dan Vietnam (Danang University).
"Pada simposium ini ditandangani kerja sama penelitian kolaboratif antara anggota AMC, yaitu antara SBM-ITB dengan YUMoT dan CMU, dan UiTM dengan Danang University," kata Sudarso dalam keterangan resminya, Rabu (27/11/2019).
Baca Juga: Telkomsel Ajak UKM Sumut Hadapi Industri 4.0
Baca Juga: UC dan Huawei Kerja Sama Berdayakan Ekosistem Digital di Era Globalisasi 4.0
Semua kerja sama proyek penelitian internasional ini berada dalam ?payung? Project-based Action Research (PBAR). SBM ITB menjadi peneliti utama (principal investigator) dalam penelitian bertema ?Opportunity and Challenge in the Implementation of Industry 4.0 in Indonesia: Case Study of Textile and Chemical Industry?.
?Tema ini akan dikembangkan dalam konteks negara Asia Tenggara yang lain. Penelitian ini didanai oleh Kementerian Pendidikan Jepang melalui Yamaguchi University," ungkapnya.
Sementara itu UiTM memimpin riset kedua yang bertema ?Digital Transformation and Sustainable Development?. Tema yang bersifat umum ini akan dikembangkan menjadi sub-sub tema yang lebih spesifik. Topik penelitian lain yang potensial adalah ?Smart City and Low Carbon Society?, dimana masih pada tahap pengajuan proposal ke Kementerian Pendidikan Jepang.?
"Dalam penelitian-penelitian di atas, keterlibatan industri menjadi unsur penting yang harus ada," ujarnya.
Adapun, kegiatan lainnya yaitu pertukaran pelajar, berbagi kuliah (course-sharing), dan double degree program (yang masih dalam proses). "Kegiatan-kegiatan tersebut menunjang internasionalisasi SBM ITB dan memberikan nilai tambah bagi pembelajaran mahasiswa dan penelitian dosen," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: