Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tuntas Topping Off, Lippo Tower Serah Terima Tahun Depan

        Tuntas Topping Off, Lippo Tower Serah Terima Tahun Depan Kredit Foto: Mindhivedesign.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia, resmi melakukan penutupan atap (topping off) menara perkantoran Holland Village Jakarta (HVJ) Lippo Tower. Setelah proses tersebut, proyek perkantoran HVJ ini ditargetkan akan beroperasi dan serah terima di akhir 2020.

        Presiden Direktur Lippo Karawaci, Ketut Budi Wijaya mengatakan, proyek perkantoran Lippo Tower yang berlokasi di Cempaka Putih, Jakarta Pusat letaknya sangat strategis dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat urban. Kawasan HVJ dibangun secara terintegrasi menggabungkan hunian, pusat belanja dan rekreasi, serta rumah sakit dan sekolah.

        "Untuk mal HVJ telah terlebih dahulu melakukan topping off beberapa waktu lalu," ujar Ketut melalui siaran pers yang diterima Warta Ekonomi, (28/11/2019).

        Baca Juga: Bos Lippo Ngaku Sudah Jual Saham OVO, Direksinya Buka Suara

        Menurut Ketut, Kawasan HVJ mengusung konsep urban central living dan dibangun di atas lahan seluas tujuh hektare. HVJ merupakan proyek pengembangan kawasan terpadu yang terbesar di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Pembangunan HVJ menyusul kesuksesan pembangunan Kemang Village di Jakarta Selatan dan The St Moritz Penthouse & Residences di Puri Indah, Jakarta Barat.

        "Proyek ini akan menjadi proyek pengembangan kawasan terpadu yang terbesar di Cempaka Putih, ini kekuatannya," imbuh Ketut.

        Ketut menjelaskan, prospek bisnis perkantoran tetap positif menyusul tingginya permintaan ruang perkantoran. Ekonomi Indonesia yang terus tumbuh membuat sektor usaha ikut berkembang dan tentunya membutuhkan banyak ruang kantor untuk beraktivitas. Hal itu memberikan keyakinan bahwa properti subsektor perkantoran akan tetap cerah.

        Kepala Riset Konsultan Properti Savills Indonesia, Anton Sitorus memastikan tingkat kekosongan ruang perkantoran di Jakarta akan membaik pada 2020. Hal ini ditopang dengan tingginya permintaan ruang perkantoran dari perusahaan teknologi, khususnya operator ruang kerja bersama.

        Anton mengatakan, pada 2020 tingkat kekosongan (vacancy rate) untuk ruang perkantoran diprediksi bisa berada di bawah kisaran 25 persen. Menurutnya, penurunan tingkat kekosongan akan didorong oleh jumlah pasokan, yang mulai berkurang dan meningkatnya permintaan ruang perkantoran dari ruang kerja bersama (co-working space).

        Baca Juga: Gils! Kembangkan Pusat Teknologi & Penelitian se-Asean, Lippo Gandeng Perusahaan Kakap Jepang

        "Tahun depan trennya vacancy akan mulai menurun meski masih ada proyek-proyek (perkantoran) baru yang akan masuk ke pasar. Namun, titik penurunan terendahnya sudah lewat sehingga tahun depan diperkirakan tingkat kekosongan tidak akan naik lagi," jelas Anton.

        Sementara Lukas Bong, Ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) melihat pasar properti akan terus bergeliat, termasuk sektor perkantoran. Apalagi, seiring dengan kian banyaknya investasi masuk ke Indonesia. Belum lagi, kebutuhan tempat tinggal masih tinggi.

        Lukas mengatakan, properti merupakan kebutuhan manusia sebagai tempat tinggal maupun investasi. Tak heran, pengembang besar juga terus berinovasi menawarkan properti yang terbaik, termasuk perkantoran.

        "Properti dengan harga di bawah Rp500 juta akan terus tumbuh dengan baik," ujar Lukas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: