Duh, Biang Kerok! Ini Catatan Dosa Ari Askhara, Hmmm Banyak Juga Ya Masalahnya. . .
Karier Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra?atau akrab disapa Ari Askhara hancur berantakan karena tersandung kasus penyelundupan komponen Harley Davidson.
Ia telah menjabat sebagai pimpinan Garuda selama satu tahun, tepatnya sejak 12 September 2018 lalu. Ari menggantikan posisi Pahala Mansury melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Nama Ari Askhara seakan aman-aman saja sewaktu era Rini Soemarno menjabat sebagai Menteri BUMN. Namun, jabatannya diberhentikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir yang tengah melakukan pembersihan di kementeriannya.
Sebelum tersandung kasus penyeledupan ini, rupanya Ari Askhara juga telah melewati beberapa kontroversi dan kasus yang menyertainya selama kepemimpinannya di Garuda, namun belum ada yang diangkat ke ranah hukum. Berikut rinciannya:
Baca Juga: Di Era Rini Disayang-Sayang, Cup..Cup..Cup! Ari Askhara Kini Dibuang!
Mengubah Laporan Keuangan
Pada 2018, Ari membuat laporan keuangan maskapai Garuda yang harusnya merugi menjadi untung. Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan pun turun tangan dan menemukan adanya pelanggaran pada laporan keuangan tahunan maskapai tersebut.
Kasus bermula dari laporan keuangan emiten dengan kode saham GIAA yang telah diaudit berbalik untung 809,846 dolar pada 2018. Posisi tersebut kebalikan dari kerugian 216,58 juta dolar pada 2017.
Padahal, perseroan masih mencatatkan rugi pada periode September 2018 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 114,08 juta dolar. Kontribusi terbesar atas laba GIAA pada 2018 berasal atas pendapatan lain-lain perseroan yang berbanding jauh pada tahun sebelumnya yakni 19,79 juta dolar.
Baca Juga: Erick Thohir 'Gulingkan' Ari Askhara dari Garuda, Saham GIAA Meringis!
Pendapatan tersebut berasal dari hak pemasangan peralatan layanan konektivitas dan hiburan dalam pesawat dan manajamen konten antara PT Mahata Aero Teknologi dengan PT Citilink Indonesia yang merupakan entitas anak Garuda Indonesia.
Transaksi tersebut sebesar 239.94 juta dolar yang di antaranya senilai 28 juta dolar merupakan bagi hasil perseroan yang didapat dari PT Sriwijaya Air.
Dua komisaris GIAA, Chairal Tanjung dan Dony Oskaria, menganggap laporan keuangan 2018 itu tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sehingga enggan membubuhkan persetujuan atas laporan keuangan itu.
Menutup Rute Penerbangan London dan Amsterdam
Selanjutnya, Ari Askhara juga melakukan langkah menutup sejumlah rute penerbangan, seperti Jakarta-London dengan alasan untuk menekan kerugian perseroan.
Emiten berkode saham GIAA tersebut akan memangkas rute penerbangan dari dan menuju Amsterdam dua penerbangan hingga tiga penerbangan dari yang sebelumnya memiliki enam jadwal penerbangan.
Live Music Akustik di Pesawat
Ari Askhara pernah menyuguhkan live music akustik di pesawat yang tengah terbang di ketinggian 35.000 kaki. Alasannya, hadirnya layanan live music akustik merupakan keinginan menghadirkan pengalaman baru dalam penerbangan Garuda untuk pengguna jasa maskapai itu khususnya generasi milenial.
Baca Juga: Erick Thohir Copot Dirut Garuda, Good Bye Ari Askhara!
Larangan Foto dan Video Dalam Pesawat
Garuda Indonesia melarang untuk mendokumentasikan kegiatan di pesawat baik foto ataupun video oleh awak kabin ataupun penumpang. Larangan itu disampaikan melalui surat edaran dan viral di media sosial. Awak kabin diminta untuk menyampaikan larangan mendokumentasikan segala kegiatan kepada penumpang dengan bahasa yang tegas. Maskapai akan memberikan sanksi jika larangan itu dilanggar.
Setelah menjadi polemik, pihak manajemen melakukan revisi terharap surat larangan tersebut dan menyampaikan bahwa itu merupakan edaran internal perusahaan yang belum final dan seharusnya belum dikeluarkan dan tidak untuk konsumsi publik.
Baca Juga: Heboh Soal Harley Bodong, Harta Kekayaan Dirut Garuda Bikin Bengong!
Penyelundupan Moge Harley Davidson dan Sepeda Brompton
Kasus ini yang kemudian membawa Ari pada akhir karirnya. Ari harus ?mendarat7 dengan keras, dari petualangannya yang kontroversi. Sang Dirut dipaksa mundur oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar