Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gertak Korut dengan Kehilangan 'Segalanya', Ternyata Itu Isyarat Trump Ingin...

        Gertak Korut dengan Kehilangan 'Segalanya', Ternyata Itu Isyarat Trump Ingin... Kredit Foto: Foto/REUTERS/Jonathan Ernst
        Warta Ekonomi, Washington -

        Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un berisiko kehilangan "segalanya" jika ia melanjutkan kembali permusuhan. Dia lalu mendesak Korut harus kembali melanjutkan pembicaraan denuklirisasi dengan AS.

        "Kim Jong-un terlalu pintar dan memiliki banyak kerugian, semuanya sebenarnya, jika dia bertindak dengan cara yang bermusuhan. Dia menandatangani Perjanjian Denuklirisasi yang kuat dengan saya di Singapura," kata Trump di Twitter, merujuk pada pertemuan puncak pertamanya dengan Jong-un di Singapura pada tahun 2018.

        "Dia tidak ingin membatalkan hubungan istimewanya dengan Presiden AS atau mengganggu Pemilihan Presiden AS pada November," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia, Senin (9/12/2019).

        Baca Juga: Tak Terima Ditolak Pemerintahan Trump, Bos Amazon Lontarkan Tudingan Nyelekit Ini!

        Trump kemudian menuturkan bahwa Korut di bawah pipimpinan Jong-un memiliki masa depan yang cerah, jika mereka mau membuka diri. Langkah awal yang harus diambil Korut, menurut Trump, adalah melakukan denuklirisasi.

        "Korut di bawah kepemimpinan Kim Jong-un, memiliki potensi ekonomi yang luar biasa, tetapi harus mendenuklirisasi seperti yang dijanjikan," ujarnya.

        Sementara itu, sebelumnya Duta Besar Korut untuk PBB, Kim Song, mengatakan bahwa tidak ada lagi negosiasi denuklirisasi dengan Amerika Serikat dan pembicaraan panjang dengan Washington sudah tidak diperlukan.

        Dalam sebuah pernyataan, Song mengatakan bahwa dialog berkelanjutan dan substansial yang diusahakan oleh AS adalah trik menghemat waktu agar sesuai dengan agenda politik domestiknya.

        Ia merujuk pada upaya terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden dalam pemilu 2020 mendatang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: