PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD) telah meyuarakan niatnya untuk minggat dari Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menjadi perusahaan go private (delisting) akan diikuti proses penawaran kembali (tender offer) saham dengan harga lebih tinggi 106,11 persen dari harga penutupan SCBD sebelum suspensi di level Rp2.700 per saham.
Harga penawaran per saham SCBD dalam Penawaran Tender adalah sebesar 289,84 persen lebih tinggi dari harga perdagangan tertinggi atas saham SCBD di BEI dalam jangka waktu 90 hari terakhir sebelum pengumuman rencana go private pada 28 Oktober 2019, yaitu Rp1.920 per saham.
Baca Juga: SCBD Akan Segera Pamit dari Pasar Modal, Bos BEI Bilang. . . .
Sementara itu,?harga penawaran per saham SCBD dalam tender offer adalah 22,23 persen lebih tinggi dari hasil peniIaian harga dari penilai independen yang sebesar Rp4.534 per saham. Selain itu, harga saham tender offer SCBD sebesar 101,63 persen lebih tinggi dari harga tertinggi di pasar reguler selama dua tahun terakhir sebelum pengumuman RUPS-LB pada 28 Oktober 2019.
Baca Juga: Bukan Cuma SCBD, Tiga Emiten Ini Bakal Cabut dari BEI, Ada Perusahaan Milik Samin Tan!
Berdasarkan data RTI, komposisi pemegang saham publik SCBD sebesar 8,57 persen, sebesar 82,41 persen dimiliki oleh PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (JIHD), sebesar 8,87 dimiliki PT Kresna Aji Sembada dan sisanya sebagai saham treasury.
Sebagaimana diketahui, hari ini SCBD diagendakan menjalani RUPS-Luar Biasa yang salah satunya memutuskan rencana go private termasuk harga pembelian saham sehubungan dengan rencana delisting saham SCBD secara sukarela (voluntary) dari BEI.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: