Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Star Wars: The Rise of Skywalker Disebut Bisa Bikin Epilepsi, Rupanya karena Ini

        Star Wars: The Rise of Skywalker Disebut Bisa Bikin Epilepsi, Rupanya karena Ini Kredit Foto: Attractions Magazine
        Warta Ekonomi, Los Angeles -

        Walt Disney Studios telah mengeluarkan peringatan yang tidak biasa kepada pemilik bioskop di seluruh dunia. Studio ini meminta mereka agar memberi tahu penonton bahwa kilatan cahaya dalam film Star Wars: The Rise of Skywalker karya JJ Abrams bisa mempengaruhi penonton yang mengidap epilepsi foto sensitif.

        Dilansir dari The Hollywood Reporter, Disney juga telah memberi tahu Epilepsy Foundation, dan mengunggah peringatan serupa pada Jumat pagi. Keduanya bekerja sama untuk memberikan informasi. Pada saat yang sama, Disney mengirim surat kepada peserta pameran di seluruh dunia.

        "Karena sangat berhati-hati, kami sarankan Anda menyediakan di box office tempat Anda dan online, dan di tempat-tempat lain yang sesuai di mana pelanggan Anda akan melihatnya. Star Wars: The Rise of Skywalker berisi beberapa urutan dengan gambar dan lampu kilat yang dapat mempengaruhi mereka yang rentan terhadap epilepsi foto sensitif atau memiliki sensitivitas foto sensitif lainnya," demkian isi surat Disney.

        Baca Juga: Star Wars: The Rise of Skywalker, Siapakah Sebenarnya Rey?

        Bagi sekitar 3 persen penderita epilepsi, paparan cahaya yang berkedip pada intensitas tertentu, atau dengan pola visual tertentu, dapat memicu kejang. Kondisi ini dikenal sebagai epilepsi fotosensitif. Kilatan cahaya juga dapat memicu migrain pada mereka yang peka terhadap cahaya. Namun, Disney tidak memberikan rincian tentang urutan yang dimaksud.

        Di musim panas 2018, Disney dikritik setelah muncul kekhawatiran di media sosial tentang strobo dan lampu berkedip di film Incredibles 2. Hal tersebut dapat memicu potensi untuk kejang atau migrain.

        The Epilepsy Foundation pun mengunggah pesan selama akhir pekan pemutaran film, dan mendesak Disney untuk melakukan hal yang sama, kemudian Disney melakukannya.

        "Kami berterima kasih kepada Disney untuk menjangkau kami dan secara proaktif memberikan informasi kepada bioskop dan penonton bioskop sebelum rilis film," kata The Epilepsy Foundation.

        "Walt Disney Studios dan Epilepsy Foundation bekerja bersama untuk menyarankan penonton yang peka terhadap cahaya agar berhati-hati saat menonton Star Wars: The Rise of Skywalker. Film ini berisi beberapa urutan dengan pencitraan dan lampu kilat berkelanjutan yang dapat memengaruhi orang-orang dengan epilepsi fotosensitif," kata mereka.

        Lembaga itu menyarankan agar orang yang peka terhadap cahaya mempertimbangkan peringatan itu kalau ingin menonton film tersebut. Mereka juga meminta orang-orang yang sensitif terhadap cahaya itu agar bertanya kepada teman mereka yang telah menonton The Rise of Skywalker untuk memberi tahu adegan mana yang mengandung kilatan cahaya.

        Dari hal itu, mereka bisa menutupi mata selama adegan itu. Mereka juga menyarankan agar penderita gangguan ini untuk tidak menonton sendirian dan mengajari teman mereka tiga langkah sederhana pertolongan pertama kejang.

        "Untuk sekitar 3 persen orang dengan epilepsi, paparan lampu berkedip pada intensitas tertentu atau pola visual tertentu dapat memicu kejang. Kondisi ini dikenal sebagai epilepsi fotosensitif dan lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja," kata lembaga itu.

        Sementara, Star Wars: The Rise of Skywalker akan tayang di Indonesia pada 18 Desember mendatang. Film ini adalah seri terakhir dari trilogi sekuel Star Wars yang telah diluncurkan Disney sejak 2015 dengan The Force Awakens yang diikuti The Last Jedi pada 2017.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: