Eropa-AS-Turki Adalah Pemain Utama dalam Kekacauan dan Terorisme di Suriah
Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Turki adalah pemain utama dalam menciptakan kekacauan dan mendukung terorisme di Suriah. Penempatan pasukan Rusia di timur Suriah adalah untuk menyeimbangkan peran negatif mereka.
Hal itu diungkapkan oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad. Menurutnya, Eropa adalah pemian utama dalam menciptakan kekacauan di Suriah dengan mendukung para teroris sejak awal, beberapa rezim seperti Prancis bahkan mengirim persenjataan.
?Mereka mengirim senjata; mereka menciptakan kekacauan ini. Itulah sebabnya banyak orang merasa sulit untuk tinggal di Suriah; jutaan orang tidak bisa tinggal di sini sehingga mereka harus keluar dari Suriah," kata Assad seperti dikutip dari Asharq Al-Awsat, Rabu (11/12/2019).
Baca Juga: Iran Mulai Buka Kembali Perundingan dengan AS, Apa yang Dibahas?
Assad mengatakan hal itu dalam sebuah wawancara dengan TV Italia Rai News24 pada 26 November 2019 lalu dan yang diharapkan akan disiarkan pada 2 Desember. Namun kemudian TV pemerintah Suriah menyiarkan wawancara itu setelah TV Italia menahan diri untuk tidak melakukannya.
Ditanya tentang peran Rusia di Suriah, Assad mengatakan bahwa Rusia percaya bahwa hukum internasional, dan tatanan internasional yang didasarkan padanya, adalah untuk kepentingan mereka dan untuk kepentingan semua orang di dunia.
Dia mengindikasikan bahwa dengan mendukung Suriah, Moskow mendukung hukum internasional, dan menambahkan bahwa menentang teroris adalah demi kepentingan rakyat Rusia dan seluruh dunia.
Presiden Suriah itu mengindikasikan bahwa ia hanya akan bertemu dengan mantan sekutu Presiden Turki Tayyip Erdogan jika kepentingan negaranya menyerukannya untuk itu.
"Saya selalu mengatakan bahwa pekerjaan saya bukan untuk bahagia dengan apa yang saya lakukan. Ini bukan tentang perasaan saya, ini tentang kepentingan Suriah, jadi ke mana pun kepentingan kita pergi, saya akan pergi," ujarnya.
Dalam komentar pertamanya tentang perkembangan terakhir di Lebanon, Assad mengatakan itu akan mempengaruhi Suriah lebih dari negara lain karena mereka adalah negara tetangga.
"Tapi sekali lagi, jika ini spontan dan ini tentang reformasi dan menyingkirkan sistem politik sektarian, itu akan baik untuk Lebanon," cetusnya.
Baca Juga: Turki Ancam AS Tak Bisa Gunakan Pangkalan Udara Militernya karena Hal Ini
Mengenai merekonstruksi Suriah, Assad menjelaskan bahwa dana tersedia, tetapi masalahnya adalah bahwa sanksi mencegah pengusaha atau perusahaan untuk datang dan bekerja di negara tersebut.
?Beberapa perusahaan asing sudah mulai menemukan cara untuk menghindari sanksi ini dan kami sudah mulai merencanakan. Ini akan lambat, tanpa sanksi kita tidak akan punya masalah dengan pendanaan," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: