Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Genjot Ekonomi-Investasi, PLN Teken MoU dengan Pemprov Sulsel

        Genjot Ekonomi-Investasi, PLN Teken MoU dengan Pemprov Sulsel Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) melalui Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat (Sulselabar) menandatangani Nota Kesepahaman dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Kerja sama ini guna memperkuat sinergitas dalam menggenjot ekonomi serta iklim investasi daerah setempat.

        Penandatanganan Nota Kesepahaman berlangsung di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan dan dilakukan oleh Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi, Syamsul Huda.

        PLN juga menambah kapasitas daya PT Huadi Nickel Alloy sebesar 160 MVA dengan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan layanan premium setelah perusahaan yang bergerak di pengolahan biji nikel tersebut menggunakan daya listrik sebesar 47 MVA.

        Baca Juga: Mantap! Tiga Pembangkit Tenaga Surya Diresmikan PLN di Nusa Tenggara Timur

        Untuk penandatanganan SPJBTL, dilakukan antara Direktur Utama PT Huadi Nickel Alloy, Jos Strefan Hidecky dengan General Manager PLN UIW Sulselrabar Ismail Deu, yang disaksikan oleh Gubernur Sulsel dan Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi.

        Gubernur Nurdin Abdullah mengatakan, penandatanganan ini berharap bisa menjadi peluang investasi yang bagus di wilayah Sulawesi Selatan untuk ke depannya.

        "Kita ingin hadirnya PLN di sini, bisa membawa angin segar bagi Sulawesi Selatan dalam hal investasi nanti, terlebih untuk memikat para investor di luar wilayah Sulawesi supaya perekonomian daerah meningkat dari sebelumnya," jelas Nurdin dalam keterangan yang diperoleh, Rabu (11/12/2019).

        Hal yang sama juga disampaikan oleh Syamsul Huda. Menurutnya, saat ini PLN siap melayani kebutuhan listrik di Sulawesi Selatan.?

        "Saat ini surplus sistem kelistrikan di Sulawesi Selatan sebesar 600 MW, hal ini memberi peluang kepada investor untuk berinvestasi tanpa khawatir akan pasokan energi listrik. Kami siap melayani investor kapan pun, di mana pun, dan berapa pun dayanya," tegasnya.

        Dirinya menambahkan, PT Huadi Nickel Alloy yang terletak di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan rencananya akan energize dalam dua tahap, yaitu tahap 1 (80 MVA) pada November 2020 dan tahap 2 (80 MVA) pada September 2021.

        Saat ini rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat mencapai 98,25% dengan total pelanggan 3 juta lebih.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bambang Ismoyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: