Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        ESDM Tuntaskan Survei dan Kajian Geologi Calon Ibu Kota Negara

        ESDM Tuntaskan Survei dan Kajian Geologi Calon Ibu Kota Negara Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelesaikan hasil survei dan kajian geologi calon ibu kota negara. Atlas hasil survei dan kajian itu diserahkan kepada Ketua Tim Pelaksana Kajian Pemindahan Ibu Kota Negara Kementrian PPN/Bappenas, Imron Bulkin di Jakarta, Selasa (10/12/2019).

        Kepala Badan Geologi ESDM, Rudy Suhendar mengatakan, kebutuhan data dan informasi kebumian semakin dipandang sebagai aspek yang penting untuk dipertimbangkan oleh berbagai pihak dalam pembangunan infrastruktur dan penataan ruang di wilayah Indonesia khususnya bagi wilayah calon ibu kota baru.

        "Pembangunan yang adil dan merata membutuhkan dukungan data dan infomasi yang memadai. Salah satu informasi yang dibutuhkan adalah informasi kebumian. Badan Geologi dalam hal ini Pusat Survei Geologi adalah salah satu instansi pemerintah yang bertanggung jawab menyediakan data dasar kebumian yang memadai untuk menunjang pembangunan nasional," ujar Rudy.

        Baca Juga: Pindah Ibu Kota, SBY: Dulu Pernah Dipikirkan, Tapi Sedikit Berbeda

        Rudy mengharapkan penyediaan data dan informasi kebumian juga akan berperan dalam upaya pemerintah untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat terkait dengan mitigasi bencana geologi. Data kebumian sebagai data dasar berfungsi membantu perumusan langkah-langkah maupun kebijakan mitigasi bencana geologi.

        "Sebagai bagian dari ilmu dasar, geologi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Untuk itu, pemahaman dan pengetahuan tentang geologi, terutama kondisi geologi wilayah Indonesia menjadi sangat penting untuk terus ditingkatkan dan dikembangkan," tambah Rudy.

        Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) maupun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)di lokasi calon ibu kota baru maupun di wilayah Indonesia lainnya harus disertakan dengan analisis kegeologian melalui poin mitigasi bencana sehingga terpetakan seberapa besar ancaman bencana geologi yang terdapat di wilayah tersebut, agar terhindar dari terjadinya korban yang besar saat bencana geologi.

        Atlas Hasil Survei dan Kajian Geologi Calon Ibu Kota Negara yang meliputi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur yang diserahkan terdiri dari 16 peta dengan vasriasi skala 1:50.000 dan 1:100.000.

        16 peta tersebut terdiri dari Peta Geomorfologi, Geologi, Anomali Gayaberat, Geologi Teknik, Penampang Geolistrik, Lokasi Pemboran Geologi Kuarter, Hidrogeologi, Potensi Airtanah, Zona Kerentanan Gerakan Tanah, Kerentanan Erosi, Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi, Seismotektonik, Mikrozonasi, Sebaran Reservoir Pembawa Gas Dangkal, Delineasi Sebaran dan Potensi Swabakar Batubara, dan Peta Kesesuaian Lahan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: