Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Eropa Desak China Tutup Kamp Xinjiang, Jika Tidak China Bisa Terjerat Sanksi Ini!

        Eropa Desak China Tutup Kamp Xinjiang, Jika Tidak China Bisa Terjerat Sanksi Ini! Kredit Foto: Antara/Novrian Arbi
        Warta Ekonomi, Brussels -

        Parlemen Eropa menyatakan keprihatinan serius terhadap penindasan yang dilakukan pemerintah China terhadap Muslim?Uighur. Parlemen Eropa pun menyerukan agar Beijing segera menutup kamp pendidikan ulang di Xinjiang.

        Parlemen Eropa mengadopsi resolusi yang mengutuk pengiriman ratusan etnis Uighur dan Kazakh ke kamp pendidikan ulang politik dengan alasan menjaga ketertiban. Badan itu pun menuntut agar pemerintah China segera membebaskan semua tahanan tanpa syarat.

        "Parlemen Eropa mendesak pemerintah China untuk segera mengakhiri praktik penahanan sewenang-wenang tanpa dakwaan, persidangan atau putusan bersalah atas pelanggaran pidana," bunyi pernyataan yang dikutip?dari laman resmi Parlemen Eropa, Jumat (20/12/2019).

        Baca Juga: China Gak Bisa Ngelak! Australia Percaya 1 Juta Muslim Uighur Ditahan di Kamp karena Ada Laporan...
        Parlemen Eropa juga menyerukan kepada pihak berwenang China untuk memberi para jurnalis independen dan pengamat internasional akses ke provinsi Xinjiang untuk memeriksa situasi di lapangan.

        Parlemen Eropa menyatakan keprihatinannya terkait laporan pelecehan yang diterima etnis Uighur di luar negeri oleh otoritas China. Itu dilakukan untuk memaksa mereka memberi tahu warga Uighur lainnya, kembali ke Xinjiang atau membungkam mereka tentang situasi di daerah itu, terkadang dengan menahan anggota keluarga mereka.

        Parlemen Eropa pun meminta Uni Eropa untuk mengangkat masalah pelanggaran hak asasi manusia di China pada setiap dialog politik dan hak asasi manusia dengan pihak berwenang China.

        "Parlemen Eropa menyerukan Dewan untuk mengadopsi sanksi yang ditargetkan dan membekukan aset, jika dianggap tepat dan efektif, terhadap pejabat China yang bertanggung jawab atas represi berat hak-hak dasar di Xinjiang," demikian pernyataan itu.

        Baca Juga: Masalah Uighur, Kok Indonesia Lembek Sih ke China?

        Tekanan terhadap Beijing meningkat setelah kebocoran dokumen rahasia terkait kamp-kamp penjara Uighur di Xinjiang baru-baru ini. Dokumen itu tampaknya mengkonfirmasi bahwa pemerintah China telah menahan lebih dari satu juta Muslim, sebagian besar warga Uighur, di "kamp-kamp pendidikan ulang" di wilayah barat laut Xinjiang.

        Namun pihak berwenang Cina mengatakan "pusat pelatihan kejuruan" digunakan untuk memerangi ekstremisme agama yang kejam.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: