Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Prabowo Merapat, Habib Rizieq Belum Kembali, Ada yang Bocengli Ya Pak Jokowi?

        Prabowo Merapat, Habib Rizieq Belum Kembali, Ada yang Bocengli Ya Pak Jokowi? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) Lieus Sungkharisma berharap pemerintah membantu memulangakan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab ke tanah air.

        Permohonan tersebut disampaikan dalam video berdurasi kurang dari 5 menit yang disebarkan, Minggu (22/12) malam.

        Dalam videonya, ia mengatakan, dirinya senang menyaksikan rekonsiliasi antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Kemudian, ia juga memuji susunan Kabinet Indonesia Maju yang disebutnya OK, sambil menantikan karya-karya nyata.

        Namun, ia mengatakan kalau nasib Habib Rizieq yang menurutnya terkatung-katung di Arab tidak dibantu kembali ke Indonesia ada yang bocengli, katanya.

        Baca Juga: Prabowo Unggah Foto Ibunda, Warganet Terkesima

        Baca Juga: Dubes RI untuk Arab Saudi: Kasus Rizieq Bukan Prioritas KBRI

        Diketahui, bocengli secara sederhana kerap diartikan sebagai melanggar norma atau mungkin haram. kata ?bocengli? merupakan lawan dari kata ?cengli? yang berarti berlandaskan tata nilai.

        Berikut adalah kutipan lengkap pernyataan Lieus Sungkharisma itu:

        Pak Presiden Jokowi yang saya hormati, selamat Bapak sudah menjabat presiden untuk yang kedua kali.

        Ada hal yang masih perlu saya sampaikan dan mohonkan kepada Bapak.

        Terus lakukan konsolidasi kekuatan buat bangsa demi utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

        Saya terkejut melihat susunan kabinet dimana Pak Prabowo Subianto sebagai orang yang saya dukung menjadi presiden bersaing dengan Bapak, akhirnya masuk menjadi Menteri Pertahanan.

        Dan susunan kabinet yang Bapak tampilkan menurut saya OK. Saya akan tunggu karya-karyanya.

        Kemudian, Bapak menyusun tim Wantimpres dimana ada tokoh-tokoh yang tadinya saya pikir sudah tergeser, tetapi Bapak rangkul menjadi satu.

        Saya kira bagus. Bangsa Indonesia terlalu besar kalau hanya diurus oleh sekelompok-sekelompok orang. Tetapi Bapak menyatukannya.

        Dan kita berharap kepemimpinan Bapak yang kedua ini bisa memberikan harapan.

        Tetapi satu hal yang masih mengganjal di hati saya.

        Ada seorang warganegara Indonesia terkatung-katung di Arab sana. Katanya, itu urusan interen pribadi karena over stay. Tetapi nyatanya beliau ingin sekali kembali ke tanah air.

        Saya melihat setelah rekonsiliasi pasangan calon 01 dan 02 sudah selesai, Bapak sudah dilantik, kabinet sudah disusun, dan semua sudah berjalan, kalau kita tidak mengembalikan Habib Rizieq, ada yang bocengli, Pak.

        Kenapa saya katakan bocengli, (karena) sudah selesai.

        Soal Habib Rizieq, mohon maaf Pak ya, tidak mengakui Bapak sebagai presidennya saya rasa tidak apa-apa Pak. Itu hak daripada setiap warganegara. Yang penting, kan Habib Rizieq nggak nyuruh-nyuruh saya juga untuk tidak mengakui Bapak sebagai presiden.

        Saya tetap hormat, Bapak adalah presiden yang sudah dilantik sah.

        Tadinya banyak yang bilang, tunggu Bapak dilantik, Habib Rizieq akan kembali. Tetapi nyatanya yang sekarang saya saksikan, penjelasan dari pemerintah, dalam hal ini menteri-menteri Bapak, Dutabesar kita, menimbulkan keprihatinan.

        Saya bukan beragama Islam, Pak. Tetapi beragama Budha. Tetapi saya rasa ada yang tidak adil Pak kalau kita membiarkan Habib Rizieq Shihab terkatung-katung di negeri orang.

        Saya mohon, saya mohon kepada Bapak Presiden, dengan kewenangan dan kekuasaan yang Bapak miliki sebagai Kepala Negara, saya mohon sekali lagi, balik, balik, balik, kembalikan Habib Rizieq ke Indonesia. Terima kasih.??

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: