UNESCO Tetapkan Pijat Thailand sebagai Warisan Budaya Dunia
Di kuil Budha Berbaring (Wat Pho) di Bangkok, Krairath Chantrasri mengajarkan teknik pijat tradisional Thailand kepada ribuan siswa lokal dan asing. Keterampilan kuno Nuad Thai telah masuk dalam daftar warisan bergengsi UNESCO, Kamis (12/12/2019).
Berasal dari India dan dipraktikkan di Thailand selama berabad-abad, teknik pijatan ini dipopulerkan ketika sebuah sekolah khusus dibuka pada 1960-an untuk melatih terapis pijat dari seluruh dunia.
"Penambahan Nuad Thai ke dalam daftar praktik Warisan Budaya Tak Benda UNESCO adalah momen bersejarah. Hal ini membantu mempromosikan praktik Nuad Thai secara lokal dan internasional," kata delegasi Thailand pada pertemuan UNESCO di Bogota, Kolombia.
Baca Juga: Confirmed! Indonesia Daftarkan 37 Wakilnya ke Thailand Masters 2020
Nuad Thai ada di mana-mana di seluruh Kerajaan Thailand. Dari spa kelas atas Bangkok dan bagian depan pantai Phuket hingga ruko sederhana di pinggir jalan. Satu jam pemijatan hanya dikenakan biaya US$5.
Krairath membantu ribuan siswa berduyun-duyun ke sekolah pijat di Wat Pho setiap tahun. Sebagai putra dari seorang tukang pijat, dia sangat bangga dapat berbagi ilmu pijat kuno di sebuah kuil yang sertifikasinya adalah spanduk kebanggaan bagi setiap panti pijat.
"Saya melanjutkan pengetahuan kolektif kami," kata pria berusia 40 tahun itu kepada AFP, dikutip Channel News Asia, Jumat (13/12/2019).
Di kompleks Wat Pho, peserta pelatihan mempelajari gerakan yang menargetkan titik-titik akupresur tubuh dengan ibu jari, siku, lutut, dan kaki, juga melakukan peregangan dan kontraksi yang dalam.
Sekolah nuad Thailand yang telah melatih lebih dari 200.000 terapis pijat di 145 negara, pertama kali dibuka pada 1962.
Dokter dan bhikkhu membawa metode ini 2.500 tahun yang lalu ke Thailand dan memberikan rahasianya turun temurun, dari guru ke murid di kuil, dan kemudian dalam keluarga.
Di bawah pemerintahan Raja Thailand Rama III di abad ke-19, para sarjana mengukir pengetahuan mereka tentang bidang ini di atas batu-batu Wat Pho.
Baca Juga: Pencak Silat Ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Takbenda Dunia
Panti pijat mempekerjakan puluhan ribu orang Thailand. Direktur sekolah Preeda Tangtrongchitr mengatakan biasanya orang beralilh profesi menjadi tukang pijat ketika kondisi ekonomi sedang buruk.
"Bagi banyak orang yang cacat atau terlilit utang. Pekerjaan ini adalah peluang karena tidak memerlukan materi, hanya tangan dan pengetahuan mereka," terangnya.
Seorang terapis di spa kelas atas dapat mengenakan biaya sekitar US$100 per jam di Thailand, dua atau tiga kali lebih banyak di London, New York, atau Hong Kong di mana pijat Thailand sedang booming.
Teknik pijat ini fokus pada sirkulasi darah untuk menyelesaikan nyeri otot. Studi menunjukkan bahwa pijatan dapat membantu meringankan sakit punggung, sakit kepala, susah tidur, bahkan kecemasan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti