Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengembang Game Indonesia Berkompetisi Jadi Jawara di HAGO

        Pengembang Game Indonesia Berkompetisi Jadi Jawara di HAGO Kredit Foto: HAGO
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        HAGO, salah satu aplikasi game sosial favorit di Indonesia telah memilih 5 pemenang dalam Kompetisi Jawara Game Indonesia. Setelah dilaksanakan selama tiga minggu, sedikitnya total 87 karya game yang diikut sertakan.

        Tahoe Games, sebagai?the champion?untuk Jawara Game Indonesia, berhasil membuat sebuah game ringan yang menarik bernama ?Cookie Paw Blast? dengan mengangkat tema kucing dan ikan, sederhana namun menyenangkan. ?Runner up? pertama adalah game yang berjudul ?Treasure Cave? yang diciptakan oleh Nightspade, diikuti dengan game bernama ?Slay Z? dibuat oleh Melon Gaming Studio, ?Pocong Running? dibuat oleh Muhammad Taufik dan terakhir ?Coffee Cat? oleh Everaldo Sembiring.

        Baca Juga: Miliki Puluhan Juta Pengunduh, Hago Luncurkan "Hago Lipstick Challenge"

        Adapun hadiah yang berhasil didapat oleh pada pemenang, pemenang pertama berhasil membawa pulang hadiah total senilai Rp60 juta, diikuti oleh runner up pertama hingga keempat yang berhasil mendapatkan Rp40 juta rupiah, Rp20 juta, Rp10 juta, dan Rp5 juta.

        Selain itu, penghargaan khusus juga diberikan untuk kategori game buatan mahasiswa/ pelajar terbaik dengan tajuk The Best Student Game Developer yang dimenangkan oleh ?ASC Web Dev?, komunitas pelajar dari Universitas Bina Nusantara. Para Jawara Game Indonesia juga memberikan kesempatan untuk publik dalam memilih game favorit mereka melalui situs resmi Jawara Game Indonesia, yang dimana hasilnya dapat dilihat di akun Facebook resmi HAGO.

        Kompetisi sendiri telah dilaksanakan dari tanggal 20 November 2019 dan berakhir pada tanggal 15 Desember 2019. Berkolaborasi dengan pengembang game lokal, distributor, dan komunitas game kreatif, kompetisi ini bertujuan untuk menemukan dan menciptakan peluang untuk pengembang lokal yang diharapkan akan semakin memperkuat industri game serta ekonomi kreatif di Indonesia. Sebagai bentuk dedikasi dan komitmen terhadap industri game lokal, HAGO juga akan meluncurkan beberapa game oleh pengembang game asli Indonesia pada tahun depan.

        Joshua Qiao sebagai Vice President dari Vlight?mengatakan,?HAGO adalah anak perusahaan dari Vlight - penyedia layanan komunikasi internet terintegrasi berbasis di Singapura.?Kompetisi tersebut dilaksanakan seiringan dengan popularitas game online yang terus bertumbuh secara pesat di Indonesia. Untuk itu diharapkan kompetisi dapat membantu pengembang game lokal untuk menunjukkan bakat mereka. Selain itu, juga dapat meningkatkan industri ekonomi kreatif di Indonesia.

        ?Dalam?kompetisi tersebut?banyak game yang masuk mengandung kreativitas, tema, tingkat kesulitan, level, dan tujuan yang berbeda. Seluruh game yang terpilih telah berhasil melewati kriteria penilaian secara teliti dan ketat oleh para juri,??ujar Joshua.

        Untuk merayakan keberhasilan para pemenang dan menunjukkan apresiasi bagi mereka yang telah mendukung Kompetisi Jawara Game Indonesia, HAGO dan Vlight mengadakan acara penghargaan dan konferensi pers di The Hermitage, a Tribute Portfolio Hotel Jakarta pada tanggal 18 Desember 2019 dimana 5 pemenang yang terpilih dengan bangga diumumkan.

        Baca Juga: Game Lawas Ini Siapkan Hadiah Rp1 Miliar, Serbu!

        Joshua menambahkan,?HAGO juga berharap agar semua muda-mudi di Indonesia dengan mimpi yang berbeda dapat menyalurkan talenta mereka dibidang apapun yang mereka tekuni. Kualitas talenta lokal ini ditunjukkan melalui tidak sedikitnya game dengan standar tinggi yang diciptakan oleh para peserta dengan detail dan ide game yang unik.

        Sebelum kompetisi Jawara Game Indonesia, tahun ini HAGO telah melakukan beberapa kolaborasi dengan berbagai perusahaan dan institusi, seperti AXIS untuk acara Lipstick Challenge, Miniso dalam rangka merayakan Idul Fitri, dan Angkasa Pura II untuk Airport Week Fest. Pada tahun 2020, HAGO berencana untuk berkolaborasi dengan berbagai perusahaan dan institusi untuk memberikan pengembang game Indonesia kesempatan membuat game secara kreatif dan meningkatkan kualitas hidup.

        Dalam mengadakan kompetisi tersebut,?HAGO?mendapat dukungan dari Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (BAPAREKRAF), Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (KOMINFO), dan Asosiasi Game Indonesia (AGI). Penghargaan dan Konferensi eksklusif?juga?dihadiri oleh para tamu dan pembicara seperti Semuel Abrijani Pangerapan selaku Direktur Jenderal Aplikasi Informatika KOMINFO, Adam Ardisasmita selaku Wakil Presiden AGI.

        Luat Sihombing, Kepala Subdirektorat KOMINFO berharap bahwa Jawara Game Indonesia dapat membuka pintu untuk lebih banyak kompetisi seperti ini.?Kompetisi tersebut sangat penting dan dibutuhkan oleh para pengembang gin.?Pengembang game Indonesia membutuhkan cara untuk bersinggungan langsung dengan konsumen.

        Baca Juga: Kelewat Fokus Main PUBG, Gamer Tewas Salah Tenggak Air

        ?Dengan mengikuti acara ini, kualitas pengembang gim Indonesia akan menjadi lebih baik. Kami senang ada pihak yang memulai ini dan kami berharap kedepannya akan banyak kesempatan seperti ini untuk para pengembang gim," ujar?Luat Sihombing.

        Sementara,?Hari Sungkari, Deputi Infrastruktur BAPAREKRAF mengungkapkan, sekarang market game Indonesia berada di nomor 16 dunia, dengan market size-nya pada tahun 2017 sebesar US$880 juta. Namun, peranan game developer Indonesia baru mencapai 5%.?Menurutnya itu tantangan bersama, karena itu, Bekraf sangat berkomitmen untuk membantu game developer dan publisher lokal agar bisa menaikkan market share untuk game developer lokal menjadi 10%.?

        Adam Ardisasmita selaku Wakil Presiden AGI?juga menambahkan,?AGI sepenuhnya mendukung kompetisi pengembang gim oleh HAGO. Kegiatan itu sangat berguna untuk melahirkan pengembang gim baru dan mengembangkan industri gim di Indonesia.

        ?Sekarang kami memiliki 35 studio gim atau penerbit sebagai anggota, semuanya memiliki potensi yang baik,? ujar Adam.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Clara Aprilia Sukandar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: