Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menlu Amerika Lontarkan Kecaman Setajam Silet ke China! Ternyata Karena Masalah . . . .

        Menlu Amerika Lontarkan Kecaman Setajam Silet ke China! Ternyata Karena Masalah . . . . Kredit Foto: Reuters/Murad Sezer
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Amerika Serikat (AS) kembali menghardik China atas dugaan perlakuannya terhadap suku minoritas Uighur di Provinsi Xinjiang. Bahkan, Menteri Luar Neger AS, Mike Pompeo mengeluarkan kecaman terhadap Negeri Tirai Bambu.

        Pompeo menyerukan agar China menghormati dan melindungi kebebasan beragama di provinsi tersebut. Ia juga menilai, perlakuan represif China bukanlah upaya memerangi terorisme.

        "Partai Komunis China berusaha menghapus kepercayaan dan budaya warganya sendiri. Semua masyarakat harus menghormati dan melindungi kebebasan beragama," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan di akun Twitter-nya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (29/12/2019).

        Baca Juga: China Pamer Kekuatan Kapal ke Taiwan, Loh Kok Amerika yang Mencak-Mencak?

        Wilayah Xinjiang di barat China adalah rumah bagi 10 juta warga Uighur. Kelompok itu, yang membentuk sekitar 45 populasi dari populasi Xinjiang, telah lama menuduh pemerintah Cina melakukan diskriminasi budaya, agama dan ekonomi.

        China dituduh melakukan kebijakan represif terhadap warga Uighur dan menahan hak-hak agama, komersial, dan budaya. Sekitar satu juta orang, atau sekitar 7% dari populasi Muslim di Xinjiang, telah dipenjara dalam jaringan yang diperluas dari kamp pendidikan ulang politik.

        Dalam sebuah laporan yang dirilis pada September lalu, Human Rights Watch menuding China melakukan kampanye sistematis pelanggaran Ham terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.China sendiri membantah tuduhan itu, mengklaim bahwa warga Uighur dididik di pusat pelatihan kejuruan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: